Jakarta, CNN Indonesia -- Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf M Aidi menduga amunisi yang saat ini dimiliki Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (
KKSB) di
Nduga, Papua pimpinan
Egianus Kogoya diduga hasil rampasan. Amunisi itu direbut saat kawanan Egianus menyerang pos aparat keamanan di beberapa lokasi.
"Namun belum dapat dipastikan sumber amunisi yang dimiliki KKSB yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nduga," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Jayapura, Selasa (23/7) dikutip
Antara.
Aidi menjelaskan, amunisi yang dimiliki KKSB bisa saja dipasok dari berbagai pihak selain rampasan di pos-pos aparat keamanan juga diperoleh dari kelompok-kelompok tertentu yang mendukung KKSB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan apalagi Nduga yang merupakan daerah terbuka karena selain dapat dijangkau lewat darat dari Wamena juga dapat melalui Timika-Asmat-Kenyam.
Bahkan, kata Aidi, pada Agustus 2018 WNA berkebangsaan Polandia ditangkap dan dihukum karena terlibat jual beli amunisi ke KKSB dan tidak tertutup kemungkinan ada amunisi-amunisi yang lolos dan sampai ke kelompok tersebut.
Ketika ditanya tentang foto yang beredar terkait amunisi yang dimiliki Egianus dan kondisinya masih baru, mantan Dandim Jayawijaya mengatakan kemungkinan saja amunisi tersebut sebelum berada di dalam dus dan belum terpakai sehingga terlihat baru. Kecil kemungkinan amunisi tersebut diperoleh dari anggota karena saat ini pengawasan makin ketat.
KKSB pimpinan Egianus, Sabtu (20/7) menyerang camp anggota Yonif 755 Yalet yang sedang istirahat makan siang di kampung Yuguru. Dalam insiden yang diwarnai kontak senjata, satu anggota TNI AD meninggal akibat luka tembak d ibagian perut sebelah kanan yakni Pratu (anumerta) Usman Hambela.
(ain)