Tak Hiraukan Koalisi Plus-plus, PKS Konsisten Oposisi

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jul 2019 18:49 WIB
Keputusan resmi PKS menjadi oposisi akan ditentukan dalam Musyawarah Dewan Syuro yang rencananya digelar sebelum Oktober mendatang.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menegaskan partainya akan tetap menjadi oposisi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera menegaskan pihaknya tetap mengambil peran sebagai oposisi dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

PKS tak menghiraukan dinamika yang berkembang, meski Kepala Staf Presiden Moeldoko memberikan sinyal terbentuknya koalisi 'plus-plus' dalam kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Koalisi pendukung Prabowo sesuai etika dan logika publik menjadi #KamiOposisi. PKS insyaAllah tetap istiqomah," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mardani mengatakan keputusan resmi PKS menjadi oposisi akan ditentukan dalam Musyawarah Dewan Syuro yang rencananya akan digelar sebelum Oktober mendatang.
Tak Hiraukan Koalisi Plus-plus, PKS Konsisten OposisiPresiden Joko Widodo (kiri )dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Ia meyakini pihaknya tak akan sendirian untuk mengambil posisi sebagai oposisi Jokowi lima tahun ke depan.

"PKS yakin insya Allah akan bersama dengan banyak pihak di #KamiOposisi," kata dia.

Lebih lanjut, Mardani menilai ada sinyal partai yang pernah berkoalisi dalam pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia menyebut salah satu parpol yang akan merapat ke Jokowi itu adalah Gerindra.

"Pernyataan Pak Moeldoko bisa jadi mengisyaratkan ada pergeseran sikap Pak Jokowi. Merangkul Gerindra, misalnya," ujar Mardani.
Di sisi lain, Mardani melihat sinyal tak setuju dari beberapa parpol pengusung Jokowi bila ada partai politik di luar koalisi yang menginginkan masuk ke barisan Jokowi.

Ia memandang ketidaksetujuan itu sangat wajar jika mereka tak ingin koalisi pendukung pemerintah menjadi sangat gemuk.

"Jadi wajar jika NasDem dan beberapa partai lain bereaksi saat ada pertemuan Pak Jokowi dan Bu Mega dengan Pak Prabowo," kata dia.

[Gambas:Video CNN] (rzr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER