Bandung, CNN Indonesia -- Kantor SAR Bandung meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait erupsi
Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7) sore. Mereka juga sudah memberangkatkan tim rescue menuju gunung yang berada di Subang, Jawa Barat tersebut.
Keberangkatan tim rescue SAR untuk melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait yang berada di lokasi guna memberikan pelayanan SAR yang optimal. SAR sendiri telah berkoordinasi dengan PVMBG Bandung, BPBD Prov Jawa Barat, Pos Pantau Gunung Tangkuban Perahu, SAR Pasundan, unsur TNI serta Polri setempat.
"Kantor SAR Bandung telah berkoordinasi, bahwa saat ini kondisi sudah normal, kemudian pengunjung wisata Gunung Tangkuban Parahu, pendaki gunung tangkuban perahu dan masyarakat sekitar sudah dievakuasi," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam siaran persnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasar informasi dari Polsek Lembang Aiptu Suharso, hingga pukul 19.33 WIB tidak ada korban jiwa. Para pengunjung sudah berhasil dievakuasi.
Tim yang diterjunkan ke lokasi untuk bersiaga jika dibutuhkan pencarian dan pertolongan usai erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
"Kantor SAR Bandung berfokus pada pencarian dan pertolongan, oleh karenanya siaga tim di lokasi sangat diperlukan untuk menunjang kesiapsiagaan tim jika terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Deden.
Sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat pukul 15.48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.
Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada Jumat (26/7), pukul 15.48 WIB. Kolom abu teramati dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas puncak.
Asap tebal warna kelabu tebal dan abu mengarah ke Timur - Utara - Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 5 menit 30 detik.
PVMBG meminta masyarakat di sekitar gunung untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar, serta memantau peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
[Gambas:Video CNN] (hyg/osc)