Nasdem: Parpol yang Dulu Tak Setuju Jokowi Seharusnya di Luar

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jul 2019 18:49 WIB
NasDem merespons kabar beberapa parpol eks pendukung Prabowo-Sandi yang kini mendekat untuk bergabung Jokowi. Mereka diminta berada di luar pemerintahan.
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi. (Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi menyarankan partai politik yang awalnya tak setuju dengan visi dan misi Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 untuk tetap berada di luar pemerintahan.

Hal itu ia sampaikan merespons kabar beberapa parpol eks pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang kini mendekat untuk bergabung ke koalisi Jokowi usai pilpres.

"Mereka yang dulu tak setuju kepada Pak Jokowi, seharusnya tetap menjadi partai yang berada di luar. Seperti itu yang baik," kata Taufiqulhadi di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Taufiqulhadi menyarankan agar parpol tetap memainkan peranannya berada di dalam maupun di luar koalisi pemerintahan.


Ia menilai mereka sama saja menipu rakyat apabila seluruh parpol gabung pemerintahan.

"Karena itu kami katakan tolong sejumlah partai yang dulunya adalah yang telah buat narasi sehingga membuat rakyat bertabrakan secara dahsyat, mereka yang telah memproduksi narasi mengerikan itu, bertanggung jawab berada di luar," kata Taufiqulhadi.

Di sisi lain, Taufiqulhadi membantah bila ada ketegangan antarparpol koalisi pengusung Jokowi untuk meraih kursi menteri dalam kabinet baru nanti. Ia mengatakan urusan kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Kami bisa saja melirik hal itu, tapi kalau enggak dilirik, gimana? Kan, itu hak prerogatif, kami telah setuju memberikan hak tersebut kepada presiden. Jadi tak benar karena persoalan tersebut," ujarnya.


Tak Punya Kekuatan Moral

Taufiqulhadi juga berkomentar terkait tiga nama yang diprediksi bakal diajukan Prabowo untuk mengisi posisi menteri di Jokowi selanjutnya. Ketiga nama itu adalah Fadli Zon, Edy Prabowo dan Sandiaga Uno.

Menurut Taufiqulhadi, mereka tak akan efektif bekerja jika memang nantinya dipilih Jokowi. Dia mengatakan ketiga nama tersebut tak punya kekuatan moral untuk bisa masuk kabinet karena sebelumnya menyerang Jokowi-Ma'ruf saat kampanye Pilpres 2019.

"Mereka enggak akan efektif, karena mereka semua yang secara personal menyerang pak Jokowi. Bagaimana sekarang duduk di kabinet jadi anak buah pak Jokowi? Menurut saya, enggak ada kekuatan moral untuk melakukan hal tersebut. Jadi saya tak terlalu yakin soal itu," kata Taufiqulhadi di Kompleks MPR/DPR, Jakarta.

Taufiqulhadi yakin Fadli Zon, Edy Prabowo dan Sandiaga Uno sendiri akan menolak bila ditawarkan Prabowo untuk mengisi kursi kabinet Jokowi.

Ia mengatakan ketiga tokoh tersebut memiliki memiliki rekam jejak sebagai oposisi yang kerap menyerang pemerintahan Jokowi. Selain itu, Taufiqulhadi pun yakin sikap politik seseorang tak akan berubah dalam waktu cepat meski iklim politik sangat dinamis.

"Tak bisa bicara berubah dalam waktu seminggu. Dinamis, tapi rekam jejaknya ini sangat kuat di media, jadi ga mungkin," kata dia.


[Gambas:Video CNN] (rzr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER