Atasi Polusi Udara, Anies Matangkan Sistem Ganjil Genap

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2019 14:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mangatakan kualitas udara yang sangat buruk berkaitan erat dengan lalu lintas yang padat di ibu kota.
Anies tengah memfinalisasi sistem ganjil genap baru untuk mengurangi polusi udara Jakarta dengan lebih konkret (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menggodok sistem ganjil genap agar dapat menjadi solusi konkret atas polusi udara ibu kota yang semakin memburuk. Dia yakin polusi udara berkaitan erat dengan lalu lintas yang padat.

Sejak pekan lalu, kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk sedunia berdasarkan Airvisual.

"[sistem ganjil genap] itu juga salah satu yang akan difinalisasi," kata Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies tidak merinci konsep ganjil genap yang tengah digodok dan akan difinalisasi. Dia hanya mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya mencari cara untuk menurunkan polusi udara di ibu kota.
Solusi yang dicari pun harus bermanfaat secara menyeluruh. Pemprov DKI Jakarta akan lekas mengumumkan jika konsep sudah siap dilaksanakan.

"Ujungnya pada pengurangan di sumber-sumber dan itu menyangkut pada masalah lalu lintas," jelas dia.

Sebelumnya, Anies juga tengah mencari tahu kaitan antara polusi udara yang tinggi dengan kendaraan berat yang melewati jalur tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada malam hari.

"Kita sedang cari (tahu) apakah terkait ini dengan volume kendaraan dia sekitar JORR yang cukup tinggi di malam hari," kata Anies di Jakarta Utara, Selasa (30/7).
Anies mengatakan angka polusi udara di daerah pusat perkotaan Jakarta terpantau tinggi. Sedangkan di daerah terluar Jakarta, seperti di sekitar Stasiun Jagakarsa, kadar polusinya tinggi saat pagi hari.

Menurutnya ada kemungkinan disebabkan kegiatan kendaraan berat pada malam hari. Terlebih, banyak pula kegiatan konstruksi di Tol JORR yang mengakibatkan kemacetan.

Diketahui, Kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk sedunia sejak pekan lalu berdasarkan Situs Airvisual. Air Quality Index (AQI) berada di angka 189, pada Selasa (30/7) sore. Itu berarti udara Jakarta tergolong tidak sehat.

Rentang nilai AQI untuk mengukur kualitas udara yakni 0 sampai 500. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat. Kemudian, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
[Gambas:Video CNN] (bmw/ctr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER