Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga Kampung Citepus di dekat Pantai
Pelabuhan Ratu sudah dievakuasi ke sejumlah rumah warga dan lapangan di dataran yang lebih tinggi usai
gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Banten pada Jumat (2/8).
Salah satu warga, Akbar, mengatakan bahwa jumlah penduduk yang mengungsi mencapai sekitar 250 orang. Setelah tiba di lokasi mengungsi, kondisi warga jauh lebih tenang.
"Kondisi sudah lebih kondusif. Tadi warga langsung bubaran. Kami semua langsung ke titik pengungsian pas gempa," ujar Akbar kepada
CNNIndonesia.com.
Ia menyatakan belum akan kembali ke rumahnya sebelum BMKG mencabut peringatan tsunami dan memberikan pernyataan bahwa lokasi sudah aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lihat informasi BMKG setempat karena peringatan tsunami belum dicabut. Ini sambil menunggu info dari BMKG," katanya.
Menurutnya, tempat yang dijadikan pengungsian sementara ini merupakan arahan dari pejabat setempat. Beberapa pengungsi lainnya menetap di rumah saudara dan lapangan di dekat kawasan itu.
"Saya kebetulan di rumah saudara," ucapnya.
Gempa ini mengguncang wilayah Banten pada Jumat pukul 19.03 WIB, dengan getaran yang terasa hingga ke Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, dan Bali.
BMKG mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa. Mereka akan menunggu hingga pukul 21.35 WIB.
"Saat ini kami masih terus memantau. Sebetulnya diperkirakan kedatangan tsunami sekitar pukul 19.35 WIB. Namun, karena fenomena alam banyak yang tidak pasti, banyak yang kompleks, SOP yang ada mewajibkan kita menunggu hingga dua jam dari [taksiran] kedatangan [gelombang] terakhir," ujar Kepala BMKG, Dwikorta Karnawati.
Ia kemudian berkata, "Kita harus tunggu perkembangan paling tidak sampai 21.35 WIB."
(aud/has)