Cerita Tukang Cukur Pangkas Separuh Rambut Saat Listrik Padam

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2019 15:57 WIB
Tukang cukur rambut merugi karena pemadaman listrik. Ada tukang cukur yang memangkas setengah rambut pelanggan saat listrik padam.
Ilustrasi tempat pangkas rambut. (tpsdave/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asep Asegar (29), harus menerima nasib kehilangan pelanggan akibat listrik padam yang melanda DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten, sejak Minggu (4/8).

Pria yang menjadi karyawan pangkas rambut di Sawangan, Depok itu terpaksa menutup tempat pangkas rambut itu lebih awal karena mati lampu sehingga kehilangan omset dari belasan pelanggan yang biasa didapat saban harinya. Dia bercerita tentang kejadian listrik padam saat tengah memangkas rambut.

Minggu (4/8) siang, Asep yang tengah memangkas rambut pelanggannya kaget karena listrik tiba-tiba mati. Apalagi, rambut pelanggannya itu baru tercukur separuhnya oleh dia.

Ruangan yang menjadi tempat cukur itu pun menjadi gelap. Walhasil, para pelanggan terpaksa dibawa keluar dari bangunan dan pekerjaan cukur yang baru dipotong separuhnya itu pun dilanjutkan menggunakan gunting saja dengan bantuan sinar matahari untuk pencahayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, untuk mendapatkan yang maksimal, standar operasi pencukuran di tempat Asep bekerja adalah menggunakan gunting dan alat cukur elektrik atau clipper.

"Kelabakan juga tuh, lagi nyukur listrik mati. Akhirnya kita juga bingung sendiri, karena di tempat juga gelap kan. Akhirnya kita bawa keluar tuh, kita cukur pakai gunting [saja] deh, enggak mungkin kan udah setengah kita biarin gitu aja," ujar Asep kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/8).

Sementara itu, pelanggan yang belum kebagian cukur malah membatalkan rencana mereka untuk merapikan rambutnya. Mereka, kata Asep, memilih pulang karena tak mau dicukur di bawah terik matahari di tempat parkiran yang berada di depan tempat pangkas tersebut.

Apalagi, matahari memang tengah terik berada di atas kepala.

"Ada sekitar empat pelanggan jenuh sendiri, mengeluh juga, kan enggak mungkin kita gunting di luar semuanya, mereka kepanasan, di dalam AC Mati. Proses cukur juga manual pakai gunting," katanya.

Berkaca dari hal tersebut, selain itu karena tak ada kepastian kapan listrik akan menyala kembali, Asep mengatakan tempat pangkas rambut itu pun akhirnya ditutup setelah pelanggan tersisa diselesaikan cukurannya.

"Jelas (rugi) dong, kebetulan mati pas hari minggu dan lagi banyak antrean," kata Asep.

Ia mengaku sehari-hari biasanya mendapatkan paling tidak 15 pelanggan, dan lebih banyak lagi saat hari libur. Pada Sabtu dan Minggu, kata dia, jumlah pelanggan paling banyak adalah sampai 40 orang dalam sehari.

"Biasanya kita buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Hari itu jelas enggak maksimal, cuma sampai zuhur kita kerja normal, dan baru [kembali] kerja lagi habis magrib [saat listrik menyala kembali]," ujarnya.

Serupa Asep, pelaku usaha pangkas rambut di kawasan Cinere pun, Prasetiyo (29), mengeluhkan kerugian serupa.

"Rugi banget mas, kurang lebih 70 persen, ada," ucap Adi.

Nasib Konsumen Tercukur Separuh Rambut Akibat Listrik PadamKaryawan menyiapkan genset saat listrik padam di kawasan pertokoan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)


Akhirnya seperti Asep, Adi dan dua rekannya melanjutkan pekerjaan yang tak terselesaikan menggunakan gunting secara manual. Saat lampu padam, Adi juga mengaku pelanggannya terpaksa harus pulang dan kembali saat lampu menyala, meskipun proses pemangkasan rambutnya belum selesai.

"Sempat ada yang proses motongnya belum selesai, baru setengah [rambut] kepalanya saja, terus listrik mati. Akhirnya orangnya pulang dulu, nunggu, dan balik lagi pas nyala. Padahal belum rapi, karena orangnya mau ada acara soalnya," ucapnya.

Sama seperti Asep, akhirnya pihak manajemen usaha pangkas rambut Adi juga terpaksa menolak para pelanggan yang datang selama listrik padam. Pelanggan terpaksa mendaftarkan diri pada daftar tunggu (waiting list) untuk dapat memangkas rambut di tempat Adi bekerja saat listrik kembali dapat beroperasi.

"Kalau ada yang datang dilayani, tapi cuma untuk waiting list booking dulu, selama mati lampu enggak ada yang cukur," kata Adi.

Adi pun kecewa atas lamanya penanganan kasus pemadaman listrik dari PLN, dan berharap ke depannya PLN dapat menginformasikan kepada masyarakat terlebih dahulu sebelum terjadi pemadaman listrik

"Bisnis cukur itu kan sangat bergantung dari listrik. Alat clipper untuk styling itu pakai listrik. Kita sangat kecewa karena PLN lama menanggapi (matinya listrik), terus kok sebelum-sebelumnya enggak ada informasi juga dari PLN," ujar Adi.

Serupa, Asep juga berharap PLN dapat segera membenahi. Ia mengaku khawatir juga dengan kelangsungan usahanya hari ini karena mendapat kabar soal masih harus melakukan pemadaman bergilir.

"Untuk PLN, kami berharap maintenance-nya lebih diperbaiki lagi, kualitas penanganannya juga, karena jujur kalau listrik mati kita juga enggak bisa kerja dan menghasilkan uang untuk keluarga. Saya harap ini enggak kejadian lagi," ujarnya.

Nasib Konsumen Tercukur Separuh Rambut Akibat Listrik PadamSuasana rumah warga saat listrik padam di Karet Tengsin, Jakarta, Minggu (4/8). (CNN Indonesia/Safir Makki)


Sebelumnya, pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa tersebut diakibatkan dengan adanya gangguan pada sisi transmisi Unggaran dan Pemalang 500 kV yang mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani memastikan akan memberi kompensasi kepada pelanggan PLN yang mengalami dampak gangguan dari pemadaman listrik secara mendadak tersebut. Kompensasi itu, kata dia, pun sudah diatur tertulis dalam peraturan menteri ESDM, nomor 27 tahun 2017 mengenai tingkat mutu pelayanan tenaga listrik untuk PLN.

"PLN mengikuti dan commited konsisten pada aturan tersebut," ujar Sripeni dalam konferensi pers terkait listrik padam, Senin (5/8).


[Gambas:Video CNN] (ara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER