Minat Jadi Nelayan Rendah Disebut Jadi Ancaman Visi Maritim

CNN Indonesia
Rabu, 07 Agu 2019 04:02 WIB
Kepala Riset SDM KKP menilai minat anak muda yang rendah terhadap industri perikanan dan profesi nelayan jadi ancaman bagi visi Indonesia sebagai poros maritim.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minat anak muda yang rendah terhadap industri perikanan dan rumah tangga nelayan dianggap sebagai sebuah ancaman bagi kelangsungan kehidupan dan ekonomi laut Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Sjarief Widjaja.

Sjarief menilai, bila Indonesia ingin mencapai visi sebagai poros maritim dunia, masalah minat anak muda yang rendah terhadap dunia perikanan mesti diselesaikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila tidak, katanya, maka Indonesia terancam kekurangan nelayan pada 10 hingga 50 tahun ke depan. Padahal, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.


"Penurunan minat rumah tangga nelayan ini problem besar. Dalam 10-50 tahun lagi kita akan shortened nelayan karena putra nelayan justru tidak mau jadi nelayan," ujar Sjarief di Jakarta, Selasa (6/8).

Sjarief menilai salah satu solusi yang mesti dilakukan adalah mengubah pemahaman masyarakat dan menghapus stigma pada profesi nelayan yang dianggap sebagian anak muda tidaklah menarik untuk ditekuni.

Cara untuk mengubah pemahaman dan menghapus stigma tersebut menurut Sjarief adalah dengan mempromosikan pekerjaan nelayan itu sendiri menggunakan media sosial yang digandrungi anak muda.

Bukan hanya itu, tugas lain yang mesti dikerjakan adalah membenahi tempat niaga perikanan sehingga tidak menimbulkan kesan kumuh nan jorok.


Selain itu, memberikan para nelayan peralatan terstandar untuk bekerja, seperti sarung tangan, boots, kapal yang layak, serta asuransi juga modal untuk mengembangkan usaha nelayan.

"Kalau itu terjadi, rasanya anak muda mau masuk ke bisnis sektor ini," ucap dia.

Sjarief menilai salah satu alasan minat menjadi nelayan yang masih minim adalah karena permintaan keluarga. Banyak keluarga dinilai Sjarief masih memandang pekerjaan lain lebih layak untuk dijalani dibanding menjadi nelayan.

Hal ini juga karena orang tua ingin agar anaknya dapat membantu perekonomian keluarga. "Tidak hanya nelayan, tetapi profesi seperti petani juga kemungkinan seperti itu," jelas dia. (ani/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER