Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Jimly Asshiddiqie bakal memberikan
tanda jasa dan tanda kehormatan kepada pejabat kementerian atau lembaga yang menjabat selama pemerintahan
Jokowi-Jusuf Kalla. Pemberian penganugerahan itu dilakukan Oktober 2019.
"Jadi pada bulan Oktober nanti ada lagi penganugerahan khusus pejabat-pejabat yang terkait dengan kabinet, terkait dengan pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8).
Jimly mengatakan pihaknya sudah mengusulkan 29 nama kepada Presiden Jokowi. Dari 29 nama itu, ada beberapa pejabat kementerian dan lembaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimly menegaskan pihaknya melakukan seleksi ketat sebelum mengusulkan nama untuk diberikan tanda jasa dan tanda kehormatan. Pengetatan seleksi, lanjutnya, merupakan permintaan dari Presiden Jokowi.
Dia menyebut Jokowi tak ingin pemberian gelar pahlawan nasional, tanda jasa, dan tanda kehormatan hanya sebatas melihat jabatan yang bersangkutan.
"Bukan karena jabatan seseorang dia diberi penghargaan, tapi karena dia telah bekerja mengabdi,
beyond the call of duty. Jadi lebih dari tugas formalnya sebagai pejabat," kata Jimly.
"Jadi kalau dia hanya karena jabatannya dipertimbangkan diberikan bukan bintang tetapi ada penghargaan dalam bentuk yang lain," lanjutnya.
Mengenai pemberian gelar pahlawan nasional, tanda jasa dan tanda kehormatan di luar pejabat kementerian dan lembaga, kata Jimly, akan dilakukan pada 15 Agustus. Sejauh ini masih difinalisasi oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Sudah tapi belum putus, baru prinsip-prinsip umum," tutur Jimly.
Sementara itu, Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Ryamizard Ryacudu menyebut pemberian tanda jasa atau tanda kehormatan ini kepada sosok yang mengabdi di berbagai bidang.
Ia mengatakan salah satu pertimbangannya adalah calon penerima telah bekerja siang malam untuk negara.
"Ini (pemberian bintang) mahaputra, artinya maha itu harus dipikirkan benar. Yang sudah (pemberian bintang) maha-maha kita diketawain orang, masa begitu. Nah itu kami enggak mau," kata Ryamizard.
Menteri Pertahanan itu mengatakan untuk saat ini yang paling banyak diberikan adalah penghargaan tanda jasa utama, sementara bintang mahaputra akan diseleksi lebih ketat.
"Yang paling banyak adalah tanda jasa utama. Mahaputra diseleksi betul. Karena ada lima, ini yang paling bawah saja," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (bmw)