Gunung Semeru Gempa, Pendaki Dilarang ke Puncak Mahameru

CNN Indonesia
Senin, 12 Agu 2019 20:58 WIB
Status Gunung Semeru di level waspada. Jelang 17 Agustus, kuota pendaki gunung tertinggi di Jawa itu sudah penuh. Pendakian hanya dibatasi hingga Kalimati.
Suasana antrean pengajuan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) TNBTS di Pos Pendakian Gunung Semeru, Ranu Pani, Lumajang, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan aktivitas kegempaan letusan, hembusan, tremor dan tektonik. Hal itu berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Minggu (11/8) pada pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur tercatat kegempaan letusan sebanyak 15 kali dengan amplitudo 10-22 mm dengan durasi 55-130 detik," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan saat dihubungi dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikutip Antara, Senin (12/8).


Selain itu, gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu memunculkan kegempaan hembusan sebanyak 9 kali dengan amplitudo 2-9 mm berdurasi 25-150 detik, kemudian gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 1 mm durasi 200 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm berdurasi 55 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuaca cerah, mendung, dan hujan, kemudian angin bertiup lemah ke arah utara, timur, selatan, dan barat. Suhu udara 23-26 derajat celsius dan kelembaban udara 0-0 persen, serta tekanan udara 0-0 mmHg," kata Hendra.

Secara visual Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut tertutup kabut dan asap kawah nihil. Hujan pun sempat turun.

Hendra menjelaskan aktivitas gunung tertinggi di Jawa itu masih tetap pada level II atau waspada. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di sekitar radius satu kilometer dan wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Kawah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.


"PVMBG juga memberikan rekomendasi kepada warga dan pendaki Gunung Semeru agar mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Seloko, sehingga diimbau mematuhi batas aman yang direkomendasikan," katanya.

Berdasarkan data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tercatat jumlah pendaki yang naik ke Gunung Semeru pada Agustus 2019 mengalami peningkatan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, bahkan kuota pendaki penuh sejak Rabu (14/8) hingga Sabtu (17/8).

Kuota pendaki untuk naik ke Gunung Semeru dibatasi maksimal 600 orang per hari. Pendaki yang ingin mengikuti upacara bendera di sejumlah titik jalur pendakian Semeru sudah harus mendaftar secara online atau dalam jaringan (daring) jauh-jauh hari.

Pihak Balai Besar TNBTS membatasi jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut sampai Kalimati sesuai rekomendasi PVMBG, sehingga pendaki dilarang keras untuk nekat ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya.


[Gambas:Video CNN] (antara/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER