Polisi Minta Massa di Asrama Mahasiswa Papua Agar Mundur

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Agu 2019 01:30 WIB
Pihak kepolisian berjanji akan mendalami dugaan perusakan bendera Indonesia oleh oknum mahasiswa papua.
Foto: CNN Indonesia/Farid Miftah
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya meminta puluhan massa yang mengepung Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, untuk mundur. Polisi berjanji akan menyelidiki dugaan perusakan bendera yang diduga dilakukan oknum mahasiswa Papua.

Hal itu diucapkan langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, di lokasi, pada Jumat (16/8) malam. Ia mengatakan dirinya mengerti apa yang dilakukan massa ini adalah wujud kecintaannya pada Tanah Air, namun hal itu dikatakan harus dilakukan sesuai koridor hukum yang berlaku.

"Kami mengimbau kepada massa tadi untuk kita mencintai bangsa ini, kita mencintai bendera sebagai lambang negara, tetapi juga tidak melanggar hukum, untuk itu kami minta mundur," kata Sandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi mengatakan, Polisi bakal mengusut tuntas dugaan perusakan bendera oleh oknum mahasiswa yang menjadi pangkal permasalahan hari ini. Pihaknya, kata dia, juga tengah mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi-saksi.

"Kami sedang mengumpulkan alat bukti yang ada dan mengumpulkan saksi-saksi, mudah mudahan, mohon doanya nanti kita bisa tuntaskan permasalahan ini dengan cara yang benar dengan tidak melanggar hukum," kata dia.

Ia menyebut, mulanya informasi pengerusakan bendera itu didapatnya dari masyarakat. Dari laporan itu, disebutkan bahwa ada bendera merah putih dengan keadaan tiang patah dan dibuang di selokan.

Informasi tersebut, kata Sandi juga tersebar ke sejumlah organisasi masyarakat (ormas) melalui grup WhatsApp. Alhasil ketegangan pun sempat terjadi di sekitar asrama yang berlantai dua ini.

"Kita sedang memetakan masalah tersebut ada ormas yang datang karena merasa bahwa bendera yang kita hormati, yang kita banggakan, ternyata dibuang ke selokan," kata Sandi.

Kendati demikian, kepolisian kali ini mengaku, tidak akan mengevakuasi seluruh penghuni Asrama Mahasiswa Papua, ke Mapolrestabes Surabaya. Sandi mengatakan, pihaknya hanya akan melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

"Jadi kita kan tidak boleh menegakkan hukum dengan melanggar hukum," ujarmya.

Pengamanan itu sendiri, kata dia, bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sandi mengatakan, pihaknya akan standby menunggu situasi berangsur kondusif hingga, Minggu (17/8) esok.

"Untuk malam ini tetap kita amankan, karena kita tidak mau spekulasi apabila ada kegiatan kegiatan lain yang tidak kita duga. Yang jelas di malam 17-an ini tetap kita akan jaga sampai dengan besok mudah kudahan tidak ada halangan," ujarnya.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, pukul 23.18 WIB, sejumlah massa ormas mulai berangsur meninggalkan lokasi. Namun sejumlah masyarakat sekitar tetap memadati depan Asrama Mahasiswa Papua. Lalu lintas di Jalan Kalasan kini juga telah berfungsi kembali. (frd/fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER