Demo di Manokwari, Warga Pendatang Tak Berani Keluar Rumah

CNN Indonesia
Senin, 19 Agu 2019 08:38 WIB
Mahasiswa dan massa menggelar aksi blokade jalan di Manokwari, Papua Barat, merespons kejadian di Surabaya. Terjadi pembakaran. Warga tak berani keluar rumah.
Kondisi Jalan Jenderal Yosudarso Manokwari, Papua Barat, pada Senin (19/8) pagi. (Foto: Ishak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah warga Manokwari, Papua Barat, tidak berani keluar rumah ketika aksi mahasiswa digelar pada Senin (19/8). Warga pendatang dari luar Papua diimbau tidak meninggalkan rumah.

Salah seorang warga Manokwari, Edi Hartanto mengatakan aksi dilakukan sejak pukul 06.00 WIT. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan dengan memblokade jalan, mulai dari depan Pelabuhan Manokwari hingga Jalan Trikora Sowi.


Dia mengatakan beberapa warung makan di sekitar kampus Universitas Papua Manokwari terbakar. Bahkan menurutnya, ada yang melakukan razia.

Sebagai warga pendatang, Edi tak berani keluar rumah. Dia menerima imbauan itu dari aparat setempat dan sejumlah rekan.

"Untuk sementara masyarakat dilarang keluar rumah, apalagi yang pendatang, setelah kejadian kemarin di Surabaya ada tindakan rasis itu, kemudian ada aksi balasan (di Manokwari)," kata Edi saat dihubungi CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Warga lainnya, Ishak juga mengatakan situasi di Manokwari mulai mencekam. Sejumlah jalan diblokade sejak pukul 07.00 WIT. Namun menurutnya sekitar pukul 10.00 WIT, situasi semakin memanas.

"Jadi benar, situasi mencekam. Jalan-jalan dipalang, ada pembakaran di sejumlah lokasi kompleks di pusat kota. Situasinya mencekam saya di pusat kota di titik nol kilometer," kata Ishak saat dihubungi.

Menurutnya aparat keamanan tidak memberikan imbauan apapun. Namun sejumlah warga berusaha menyelamatkan diri masing-masing.

"Tidak ada imbauan dari aparat, kami hanya masing-masing menjaga diri," katanya


Ishak mengatakan aksi blokade ini merespons kasus mahasiswa Papua di Surabaya. Menurutnya, aparat keamanan juga mulai mengamankan kota.

"Saya lihat statement masyarakat intinya merespons di Malang, Surabaya. Mereka tidak terima disebut monyet. Kami juga manusia," katanya.

"Banyak orang yang nonton, kerusakan sudah, lampu jalan kayu ditebang, pohon ditebang. Warung makan terbakar," katanya.

Sementara itu, Kapolda Papua Barat Brigadir Jenderal (Brigjen) Herry Rudolf Nahak belum menjawab panggilan telepon dan pesan dari CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, situasi mencekam terjadi di Asrama Papua, Surabaya. Sebanyak 43 mahasiswa Papua dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya. Mereka diangkut paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari asrama yang mereka tempati di Jalan Kalasan, Surabaya. Namun kini mereka telah dipulangkan aparat.

[Gambas:Video CNN] (pmg/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER