Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya mengatakan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan kepala suku di
Papua Barat untuk membantu meredakan situasi di
Manokwari usai aksi unjuk rasa disertai kerusuhan, Senin (19/8) pagi. Diketahui dalam aksi tersebut terjadi pembakaran terhadap Gedung DPR Papua Barat dan Majelis Rakyat Papua.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala suku, mereka sudah masuk ke kampung, saya sudah arahkan tokoh agama, tokoh gereja, dan mudah-mudahan tidak terjadi masalah lagi," tutur Lenis di Jakarta Barat, Senin (19/8).
Lenis menyebut kepala suku tak pernah mengajak masyarakatnya untuk berperang. Menurutnya, seorang kepala suku pasti akan mengajak masyarakat untuk bertindak secara damai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tujuannya damai, kepala suku tidak pernah ajak masyarakat untuk perang, kepala suku selalu ajak untuk positif," ujar Lenis yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Papua tersebut.
Lebih lanjut, Lenis mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak mudah terpancing dengan berbagai isu yang saat ini berkembang. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan senjata dalam aksi yang digelar hari ini.
"Pihak manapun tidak boleh ada pegang senjata, tidak boleh ada perlawanan. Walaupun kemarahan pikir baik-baik kemarahan bisa dikendalikan," ujarnya.
Sebelumnya, situasi Manokwari memanas usai mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa. Aksi itu merupakan buntut dari penyerangan terhadap terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan insiden di Malang, Jawa Timur.
Di Surabaya, diketahui sebanyak 43 mahasiswa Papua dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya. Mereka diangkut paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari asrama yang mereka tempati di Jalan Kalasan, Surabaya.
[Gambas:Video CNN] (dis/osc)