Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah aparat kepolisian mendatangi asrama mahasiswa Yahukimo Papua, di kawasan Batuampar, Kramat Jati, Jakarta, Senin (19/8) siang. Perdebatan antara polisi dengan mahasiswa di asrama pun sempat terjadi.
Salah satu penghuni asrama, Albert Mungguar mengatakan, kedatangan polisi yang berjumlah 10 orang itu begitu mendadak tanpa surat pemberitahuan. Polisi itu disebut Albert hanya diterima di teras asrama.
"Kami sempat berdebat kenapa tiba-tiba datang, tanpa konfirmasi ke RT kami. Mereka tidak bilang apa-apa, cuma saya ingatkan kalau sampai ada apa-apa dengan adik-adik kami urusannya lain lagi," ujar Albert saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Albert menyebut, tujuh polisi itu datang mengenakan pakaian seragam lengkap, sementara sisanya mengenakan pakaian bebas. Ia sempat menanyakan tujuan kedatangan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang ke mereka kalau mau tangkap kami langsung tangkap saja. Terus mereka bilang tidak mau tangkap, tapi memastikan (situasi)," katanya.
Albert meyakini kedatangan aparat kepolisian ini merupakan buntut penyerangan asrama mahasiswa di Surabaya pada 16 Agustus lalu dan aksi demo yang terjadi di Manokwari, hari ini. Namun menurutnya, kedatangan para polisi itu justru memperkeruh situasi yang saat ini terjadi.
"Saya bilang juga tadi, 'kalian sudah tahu situasi lagi panas tapi tiba-tiba datang'," tutur Albert.
Polisi itu, lanjut Albert, meninggalkan lokasi setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit di depan asrama. Ia mengatakan, kedatangan polisi ini adalah yang pertama kali sejak enam tahun dirinya tinggal di asrama. Namun Albert memastikan kondisi di asrama saat ini sudah aman terkendali.
"Sekarang sudah aman," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Purnomo mengatakan, kedatangan aparat kepolisian itu hanya sekadar silaturahmi.
"Silaturahmi aja itu dengan penghuni asrama supaya tetap kondusif, jangan terpengaruh situasi dan kondisi di Papua," kata Herry.
Kedatangan polisi ke asrama mahasiswa pagi tadi dipimpin langsung Kapolsek Kramat Jati Komisaris Polisi Nurdin A Rahman bersama tokoh masyarakat dan agama Papua, Ikhsan Al Hamid.
Dalam kesempatan itu, Nurdin sempat menyampaikan imbauan pada mahasiswa Papua di asrama tersebut agar tak terpengaruh dengan situasi saat ini dan melaksanakan langkah antisipasi.
Ia menyatakan bahwa masyarakat Papua merupakan bagian dari WNI dan punya hak dan kewajiban yang sama dalam menjaga NKRI.
Nurdim mengingatkan agar mahasiswa tak mengambil tindakan sendiri jika muncul suatu kejadian tak terduga dengan para mahasiswa.
[Gambas:Video CNN] (psp/gil)