Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan aparat gabungan
TNI-Polri menjaga asrama mahasiswa
Papua di Makassar, Sulawesi Selatan usai peristiwa bentrok antara mahasiswa dengan orang-orang yang diduga berasal dari organisasi masyarakat, Senin (19/8) malam.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Hamidin mengatakan aparat akan melakukan pengawasan, pengamanan asrama kepada mahasiswa Papua. Dia juga mengimbau agar mahasiswa tidak terprovokasi.
"Kita siapkan di sini (asrama mahasiswa) 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polri dan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari TNI. Kita berkolaborasi. Soal sampai kapan penjagaan itu dilakukan, kita fleksibel, lihat perkembangan situasi dan insyaAllah aman," kata Hamidin di sekitar asrama mahasiswa Papua.
Bentrok mahasiswa dengan orang-orang yang diduga berasal dari organisasi masyarakat terjadi di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Makassar, Kota Makassar. Aksi saling lempar batu antara mahasiswa dan aktivis ormas tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga sempat menutup ruas-ruas jalan akses menuju asrama mahasiswa seperti Jalan Lanto Daeng Pasewang, Jalan Rusa dan Jalan Anuang. Jalan ditutup dengan police line. Mahasiswa Papua yang diminta masuk ke asrama malah memilih duduk di jalan depan asrama. Selang beberapa menit kemudian, kendaraan berat polisi tiba antara lain baracuda. Keributan saat ini sudah mereda.
Menurut Hamidin, sebenarnya pengamanan telah dipersiapkan di asrama mahasiswa Papua sejak Senin sore, atau sebelum terjadi keributan.
Bentrok di asrama itu, kata Hamidin, telah diprediksi karena sudah terjadi di daerah lain. Sehingga pengamanannya telah disiapkan.
Penjagaan kemudian dilakukan tapi, kata Hamidin, setelah maghrib tadi ada jeda waktu sholat dan saat itulah terjadi.
"Jadi ke depan Insya Allah akan kita antisipasi kemudian kita akan lakukan Patroli," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (svh/ugo)