Jejak Tri Susanti, Caleg Gerindra Korlap Aksi di Asrama Papua

CNN Indonesia
Rabu, 21 Agu 2019 14:13 WIB
Tri Susanti atau Susi aktif dalam berbagai unjuk rasa, termasuk saat insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Dia gagal jadi caleg di Surabaya.
Mantan caleg Gerindra yang juga korlap aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Tri Susanti minta maaf jika ada lontaran pernyataan bernada rasialis kepada mahasiswa Papua (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Tri Susanti alias Susi mendadak viral di medial sosial. Namanya bahkan sempat bertengger di jajaran trending topic Twitter usai muncul sebagai koordinator lapangan atau korlap aksi pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat lalu (16/8).

Susi memang terlihat ada di lokasi bersama warga dan sejumlah anggota ormas saat asrama mahasiswa digeruduk.

Susi sendiri telah meminta maaf kepada publik terkait teriakan salah satu oknum dalam pengepungan asrama di Surabaya yang bernada rasis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," ujar dia.
Dari hasil penelusuran CNNIndonesia.com, Susi pernah menjadi calon anggota legislatif DPRD Kota Surabaya Dapil 3 dari Partai Gerindra. Namun ia gagal karena tak memperoleh suara yang cukup.

Susi sebelumnya juga pernah bersaksi dalam sidang sengketa pilpres bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi pertengahan Juni lalu. Ia mengaku sebagai relawan pasangan calon nomor urut 02 itu.

Dalam kesaksiannya, Susi mengungkap dugaan lima Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang fiktif di lingkungan tempat tinggalnya. Namun saat ditanya hakim, ia tak dapat memastikan apakah lima DPT yang diduga fiktif itu menggunakan hak pilihnya.

Susi sejak lama memang cukup aktif menjadi relawan Prabowo-Sandi. Dalam beberapa kegiatan, Susi kerap terlihat menghadiri acara Prabowo-Sandi di masa kampanye Pilpres 2019. Ia juga pernah menjadi koordinator saat aksi unjuk rasa dugaan kecurangan pemungutan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya pascapemilu.
Pada saat kejadian di asrama mahasiswa Papua, Susi mengaku hanya bermaksud menegakkan bendera yang belum terpasang di tempat tersebut. Susi mengklaim tak bermaksud mengusir para mahasiswa Papua.

Tujuan utama dirinya dan warga sekitar serta anggota ormas-ormas saat itu hanya memasang bendera.

"Jadi kami tidak berkeinginan menolak atau mengusir mereka. Kami hanya ingin di asrama tersebut ada bendera merah putih. Selebihnya itu bukan urusan kita. Tidak ada sama sekali (niat mengusir)," ungkapnya.

Susi dan ormas lainnya di Surabaya berharap keadaan di Papua tetap kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan terkait peristiwa di Surabaya.
Tri Susanti atau Susi sempat menjadi saksi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah KonstitusiFoto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Tri Susanti atau Susi sempat menjadi saksi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi
Caleg dari Gerindra

Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengaku tak tahu keanggotaan Susi di Gerindra. Dia mengamini bahwa Susi merupakan caleg dari partainya, namun dia belum bisa memastikan soal status sebagai kader.

"Saya juga belum tahu apakah beliau kader Partai Gerindra apa bukan," kata Sadad, saat dikonfirmasi.

Sekali pun Susi benar kader Gerindra, menurutnya, tindakan Susi di Asrama Papua tak bisa disebut atas nama partai. Pula, tidak berkaitan dengan sikap Prabowo Subianto, calon presiden yang pernah didudukung Susi.

"Kalau Gerindra itu kan jelas sikapnya Pak Prabowo itu seperti apa ke Papua. Kita ini banyak kader kan, setiap tahun banyak yang masuk dari Papua juga. Pak Prabowo punya hubungan yang dekat dengan Papua," ujar Sadad.
Sadad menegaskan bahwa sikap Susi itu adalah sikap pribadi yang tak ada sangkut pautnya dengan Gerindra.

"Dia bertindak di belakang seperti itu kan, itu tidak ada sangkut pautnya dengan Gerindra. Mungkin itu secara pribadi," tegasnya.

Pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya berbuntut panjang. Aksi protes terjadi di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

Mereka tidak terima ketika tahu mahasiswa Papua yang dikepung diteriaki oleh pernyataan-pernyataan rasialis. Karenanya, mereka turun ke jalan untuk menunjukkan aksi protes.

Gelombang aksi dilakukan di Manokwari, Sorong, Jayapura, Mimika, Fakfak dan beberapa daerah lain sejak Senin (19/8). Sejumlah fasilitas umum rusak. Pelayanan publik pun sempat berhenti.
[Gambas:Video CNN] (bmw/psp/frd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER