Ibu Kota Pindah, Jokowi Tak Ingin Beban Jakarta Semakin Berat

CNN Indonesia
Senin, 26 Agu 2019 15:46 WIB
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan pemerintah pusat tak ingin membiarkan Jakarta terus menerus meminggul beban berat akibat aktivitas perekonomian.
Presiden RI Joko Widodo. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur hal yang penting.

Jokowi mengatakan keputusan tersebut akhirnya diambil karena pemerintah pusat RI tak bisa terus-menerus membiarkan beban Jakarta dan Pulau Jawa semakin berat.

Beban tersebut antara lain soal kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan air. Lokasi ibu kota baru di Kalimantan telah diputuskan pemerintah akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa urgent sekali? Kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban Jakarta dan beban Pulau Jawa yang semakin berat," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).

Jokowi mengatakan masalah yang ada di Jakarta itu bukan kesalahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi ini, kata Jokowi, karena besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan Jakarta sejak Indonesia merdeka.

"Dan ini bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta, tapi terlebih karena besar beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan Jakarta," ujarnya.

"Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar jawa yang terus meningkat meskipun sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah," sambung Jokowi.

Sebelumnya Jokowi mengatakan setelah melakukan kajian selama tiga tahun belakangan ini lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.

Jokowi mengungkapkan alasan ibu kota dipindah di Kaltim, antara lain risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung api dan tanah longsor.

Kemudian lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Selanjutnya alasan ibu kota baru berada di sana karena mempunyai infrastruktur yang relatif lengkap, dan telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintahan seluas 180 ribu hektare.


[Gambas:Video CNN] (fra/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER