Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua
Lenis Kogoya mengatakan Presiden
Joko Widodo terancam gagal meresmikan Jembatan Holtekamp atau Jembatan Merah, di Jayapura,
Papua.
Rencananya, Jokowi bakal terbang ke Papua untuk meresmikan jembatan sepanjang 433 meter yang dibangun dengan anggaran Rp1,3 triliun, pada awal September 2019.
"Enggak bisa diresmikan. Pak presiden tanya saya, kapan diresmikan? (Saya bilang) ada masalah. Ini yang masih bikin masalah sekarang," kata Lenis di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lenis menyatakan alasan tak bisa diresmikan Jembatan Merah itu karena permasalahan sengketa lahan. Menurutnya, ada perusahaan yang mengklaim memiliki lahan di dekat kawasan jembatan tersebut, padahal lahan itu milik masyarakat.
 Jembatan Holtekamp. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya) |
"Itu sekarang enggak bisa diresmikan, karena apa? Masyarakat sudah punya sertifikat, ada satu (perusahaan) Bintang Mas, datang dia klaim bahwa tanah ini dia beli semua. Sedangkan sudah ada sertifikat yang punya (masyarakat). Nah itu, tidak bisa diresmikan oleh Pak Presiden," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengungkapkan bakal terbang ke Papua untuk meresmikan Jembatan Holtekamp. Rencana kunjungan Jokowi ini juga tak terlepas dari gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat sejak dua minggu terakhir.
"Ya baru kita atur dalam rangka untuk meresmikan Jembatan Holtekamp, mungkin awal-awal bulan depan," kata Jokowi di Nusa Tenggara Timur, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (21/8).
Di sisi lain, Lenis juga belum bisa memastikan kapan pertemuan antara Jokowi dengan sejumlah tokoh adat, agama, maupun masyarakat Papua dan Papua Barat. Menurut Lenis, Jokowi yang merancang pertemuan itu.
"Yang untuk kapan, tanggal berapa, hari apa, belum jelas, koordinasi dengan Sesneg, Setkab," tuturnya.
(fra/wis)