Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua United Liberation Movement for West Papua (
ULMWP) Buchtar Tabuni ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka terkait kerusuhan di
Papua dan Papua Barat.
Pihak kepolisian masih belum menjelaskan peran apa yang dimiliki Buchtar dan di wilayah mana ia ditetapkan sebagai tersangka.
"[Buchtar] sudah diproses oleh Polda Papua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi juga mengaku belum bisa memastikan terkait pasal yang disangkakan. Hal ini karena Buchtar masih dalam pemeriksaan awal. Polda Papua akan menjelaskan nantinya. .
Selain itu Dedi juga menegaskan hal ini merupakan salah satu langkah penegakan hukum sebagai upaya mengembalikan kondisi yang aman di Papua dan Papua Barat.
"Penegakan hukum dalam rangka menjamin kedamaian keamanan baik di Jayapura dan beberapa kota di Papua, termasuk juga ada di Papua Barat," kata dia.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menyebut Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda ada di balik kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Sejauh ini diketahui kepolisian telah menangkap dan menetapkan 85 tersangka terkait kerusuhan tersebut, termasuk FK dan AG yang berperan sebagai aktor lapangan. Mereka adalah anggota BEM Universitas Cendrawasih.
Kepolisian menetapkan AG dan FK sebagai tersangka karena diduga menggerakkan massa dan tokoh yang terjaring dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyebut dua aktor kerusuhan di Jayapura, Papua, menjalin komunikasi dengan Benny Wenda yang kini menetap di Inggris.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga pernah menyebut Benny Wenda sebagai aktor di balik aksi demonstrasi serta kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Keterkaitannya ada. Jaring komunikasi itu ada," kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (9/9).
[Gambas:Video CNN] (ani/pmg)