Polisi Sebut Jumlah Hoaks Terkait Papua Menurun

CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2019 02:17 WIB
Polisi menyebut jumlah hoaks yang beredar terkait Papua sudah menurun.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyebut jumlah berita bohong atau hoaks yang tersebar terkait isu Papua sudah menurun. Hal ini disebutkan menjadi pertimbangan dibukanya akses internet untuk seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan pembatasan layanan internet di Papua dan Papua Barat sejak 21 Agustus 2019 guna menghindari sebaran informasi hoaks, hasutan maupun provokasi. Pada Rabu (11/9), tinggal 2 wilayah di Papua Barat yang masih dibatasi akses internetnya.

"Namanya hoaks itu tetap ada, cuma kapasitasnya kan menurun. Itu salah satu pertimbangan kenapa akses internet di beberapa wilayah diaktifkan kembali,"ungkap Dedi di Hotel Grandkemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu menyampaikan hal serupa. Dalam keterangan tertulisnya, ia mengatakan hoaks isu Papua mengalami tren penurunan sejak 31 Agustus 2019.

Puncak sebaran hoaks dan hasutan terjadi pada 30 Agustus dengan jumlah URL mencapat 72.500.

"Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu URL di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu URL di tanggal 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 URL hoaks dan hasutan di tanggal 6 September 2019," kata dia.

Sebelumnya, Kemkominfo membuka kembali seluruh layanan internet di Provinsi Papua Barat pada Rabu (9/11) pukul 16.00 WIT.

"Sehubungan dengan situasi dan kondisi keamanan di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat sudah kondusif, Pemerintah membuka kembali seluruh layanan data," ujarnya melalui keterangam tertulis, Rabu (11/9).

Sebelumnya, Ferdinan juga mengatakan Kemkominfo baru membuka layanan internet di 11 kabupaten secara bertahap sejak dilakukannya pembatasan layanan pada 21 Agustus lalu.

Sebanyak 11 kabupaten yang sebelumnya telah dihuka layanan internetnya adalah Fak Fak, Sorong Selatan, Raja Ampat, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak dan Kabupaten Sorong.

"Dua kota terakhir yakni Kota Manokwari dan Kota Sorong, akhirnya dibuka layanan data internetnya setelah mendapatkan kepastian mengenai kondusivitas kedua wilayah pada Rabu (11/9) siang," ungkapnya. (ain/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER