Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhadjir Effendy meminta kepada para pejabat daerah untuk memastikan para siswa tidak ikut berunjuk rasa.
"Oleh sebab itu, maka kami mengingatkan dan meminta kepada para pejabat daerah, Gubernur, wali kota, bupati, dan juga kepala dinas pendidikan," kata Effendy melalui sebuah video yang diterima oleh wartawan, Kamis (26/9).
"Untuk memastikan bahwa para peserta didik, para siswa yang ada di wilayah lingkungan masing-masing aman, tidak terpengaruh oleh kegiatan-kegiatan unjuk rasa, demonstrasi, ataupun yang sejenisnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muhadjir, peran orang tua dan juga sekolah menjadi penting untuk dapat bekerja sama dalam menjaga para siswa. Ia juga mengimbau orang tua dan sekolah untuk memastikan bahwa para siswa menjalankan tugasnya, yakni belajar.
"Memastikan bahwa peserta didik, siswa belajar sebagaimana biasa," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan terjadi di gedung DPR. Pada Senin (23/9) dan Selasa (24/9), massa demonstran didominasi oleh kalangan mahasiswa.
Sementara, pada demo Rabu (25/9) peserta unjuk rasa didominasi oleh pelajar STM dan sederajat. Warganet pun menyambut fenomena itu dengan membuat tagar #STMMelawan.
Aksi unjuk rasa itu kemudian merembet menjadi kericuhan yang melibatkan pelajar dengan aparat keamanan di sekitar wilayah Palmerah dan juga Slipi.
[Gambas:Video CNN] (mjo/arh)