Anies Peringati Kesaktian Pancasila: Ancaman Komunis Nyata

CNN Indonesia
Selasa, 01 Okt 2019 10:46 WIB
Menurut Anies Baswedan ancaman penggantian ideologi pancasila dengan komunis itu nyata dan sudah berulang kali di Indonesia.
Gubernur DKI Anies Baswedan peringati hari Kesaktian Pancasila. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di lapangan silang selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/10). Upacara itu dihadiri sejumlah staf dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Usai upacara, Anies menyinggung soal ancaman ideologi komunis bagi Indonesia. Menurutnya, dalam peringatan hari Kesaktian Pancasila, keberadaan ancaman ideologi komunis tersebut harus turut disadari oleh masyarakat.

"Ketika kita memperingati hari kesaktian pancasila mengingatkan kita bahwa ancaman penggantian ideologi pancasila dengan komunis itu nyata. Itu bukan fiksi tapi itu adalah kenyataan dan sudah berulang kali," kata Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Anies mengingatkan bahwa masyarakat harus selalu waspada terhadap ancaman bahaya kemungkinan penggantian ideologi.


Menurutnya, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya komunisme tersebut. Salah satunya adalah dengan menghadirkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan, sehingga masyarakat bisa merasakan nilai tersebut secara nyata.

"Sila yang paling penting dihadirkan adalah sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau ada pelaksanaan seadil-adilnya, sila keadilan sosial maka insyaAllah, ideologi-ideologi alternatif yang dipaksakan tidak akan menembus," tuturnya.


Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di halaman Monumen Pancasila Sakti, Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10).

Jokowi turut didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi serta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla. Tampak juga sejumlah pimpinan tinggi negara dan jajaran menteri kabinet.

[Gambas:Video CNN] (ani/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER