Surabaya, CNN Indonesia -- Sebanyak 121 perantau asal Jawa Timur dipulangkan dari
Wamena,
Papua, menyusul konflik yang terjadi di wilayah tersebut. Mereka tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Rabu (2/10), dengan menggunakan satu unit pesawat Hercules milik TNI AU.
Ekspresi lega tampak dari wajah mereka. Mulut mereka bahkan beberapa kali merapal kalimat syukur karena telah kembali ke tanah kelahirannya, usai melewati sekelumit proses pemulangan yang panjang.
Saat dievakuasi dari Wamena, mereka harus lebih dulu menunggu antrean pesawat untuk bisa terbang ke Sentani, Jayapura. Setelah mendapatkan jadwal keberangkatan mereka kemudian menempuh perjalanan lebih dari delapan jam lantaran transit di Biak dan Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, adalah yang dirasakan oleh Satik, warga asal Banyuwangi. Ia mengaku telah puluhan tahun tinggal di Wamena. Selama itu, ia hidup dengan berdagang dan membuka kios.
Namun, jauh dari bayangannya, semua hal itu pupus akibat pecahnya kerusuhan. Kios tempatnya biasa berdagang habis, terbakar.
"Saya sudah 29 tahun di Wamena, saya berdagang di sana, buka kios. Tapi akibat kerusuhan, semua habis, terbakar," kata Satik, terbata.
Hal serupa juga dialami oleh Yusuf, warga Probolinggo, Jatim. Yusuf yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang bangunan ini mengaku sempat terpisah dengan keluarganya saat kerusuhan terjadi.
Masyarakat, kata dia, saling mencari tempat aman dan perlindungan, sehingga ia pun berpencar dari anak dan istri. Kendati demikian, ia masih bersyukur bisa kembali ke Jawa Timur, bersama keluarganya.
"Terima kasih akhirnya kami dipulangkan. Tapi masih banyak teman kami di sana, semoga segera menyusul dipulangkan," harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan mereka yang tiba di Malang hari ini bukan seluruhnya warga Jatim. Beberapa di antaranya merupakan warga Solo dan Purwokerto.
 Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan) |
Namun, ia mengatakan siapapun dan dari mana pun para perantau yang datang Pemprov Jatim tetap memberi perlindungan. Pihaknya juga akan mendata masing-masing orang perantau dan kemudian diantarkan ke daerahnya masing-masing.
"Mereka adalah perantau. Kalau mereka sekarang dalam posisi ingin kembali ke tanah asalnya, karena jumlahnya besar, maka kita ingin membuatkan layanan agar mereka bisa kembali dengan layanan yang lebih proper," kata Khofifah, saat meninjau.
Lebih lanjut, kata Khofifah, beberapa dari perantau ada yang dalam kondisi kurang sehat, mereka langsung diantar ke RSUD Saiful Anwar untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan medis.
"Yang hari ini datang di Juanda (Surabaya) juga ada. Yang sakit juga langsung dibawa dengan ambulans ke RSUD Dr Soetomo. Semua layanan ada dalam
coverage Pemprov," kata Khofifah.
Dalam penyambutan perantau Jatim tersebut, mantan Menteri Sosial RI ini juga sempat berdialog langsung dengan mereka. Dia menanyakan kondisi, keadaan, dan keluarga yang akan mereka tuju begitu sampai ke daerah asal.
Ia menjamin bahwa semua perantau masuk dalam pendataan. Sebab hal ini penting, terkait kepentingan jika nanti ada data yang dibutuhkan pemerintah pusat, maka data-data para perantau sudah siap.
"Jika suatu saat ada konsesi dari pemerintah pusat, misalnya toko atau rumah yang terbakar, sehingga mereka bisa bekerja kembali ke sana, kita sudah siapkan datanya. Inilah pentingnya mereka diidentifikasi untuk mengetahui data dan jumlah perantaunya. Sebab mereka banyak yang tidak sempat membawa KTP," kata Khofifah.
Di sisi lain sejauh ini pihaknya mengaku intens berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Pasalnya di Kementerian Sosial ada kualifikasi bencana alam dan bencana sosial.
Saat ini sudah ada tiga kloter warga perantau Jawa Timur di Wamena yang kembali pulang ke bumi Majapahit. Rombongan pertama datang melalui Semarang sejumlah 43 orang. Kemudian hari ini melalui bandara Malang sejumlah 121 orang dan juga melalui bandara Juanda sejumlah 41 orang.
"Besok rencananya akan datang sekitar 130 orang,. Kami menyampaikan terimakasih kepada TNI AU yang telah membantu memudahkan kepulangan warga Jatim yang sedang merantau di Wamena," ujar Khofifah.
[Gambas:Video CNN] (pmg)