Kepala BNPB: Korban Tewas Gempa Maluku 39 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 08 Okt 2019 14:39 WIB
BNPB mencatat sebanyak 39 orang meninggal dunia akibat gempa bumi 26 September lalu. Sementara korban dengan luka berat hingga ringan mencapai 1.578 orang.
Kepala BNPB Doni Monardo ungkap jumlah korban gempa bumi Maluku. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo mengatakan korban meninggal akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,5 yang terjadi di Maluku, 26 September lalu, menjadi 39 orang. Sementara korban dengan luka berat hingga ringan mencapai 1.578 orang. 

"Sampai dengan data tadi malam, korban jiwa meninggal 39 jiwa. Korban luka-luka berat dan sedang ringan, 1578. Pengungsi 170.900 jiwa," kata Doni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/10).

Menurut Doni, berdasarkan data terbaru, bangunan rumah yang mengalami kerusakan mencapai 6.355 unit. Jumlah itu terdiri dari rumah yang mengalami rusak berat, sedang, hingga ringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk rumah rusak berat mencapai 1.273. Rusak sedang 1.837, rusak ringan 3.245," ujarnya.


Selain rumah, kata Doni, terdapat 512 unit fasilitas umum dan fasilitas sosial yang juga rusak akibat gempa Maluku. Doni mengaku diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali meninjau lokasi gempa di Ambon, Papua.

"Sejak 26 September lalu, belum 24 jam (gempa), saya sudah ke Ambon untuk pastikan penanganan berjalan maksimal. Kami pastikan semua proses penanganan bencana bisa terlaksana dengan baik," tuturnya.


Doni lantas mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi bohong alias hoaks terkait gempa di Maluku. Menurutnya, sampai hari ini belum ada satu teknologi atau lembaga yang bisa memprediksi kapan terjadi gempa dan tsunami.

"Sekiranya dengan semua informasi yang disampaikan pemerintah hingga pimpinan daerah bisa diikuti oleh masyarakat kita. Kita semua prihatin, dan tidak ada yang ingin kesulitan. Kami berusaha berikan informasi yang benar," katanya.

[Gambas:Video CNN] (fra/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER