Wapres Soal Kasus Wiranto: Sering Diperingatkan Polri dan BIN

CNN Indonesia
Kamis, 10 Okt 2019 19:05 WIB
Sebelum insiden Wiranto ditusuk, Wapres Jusuf Kalla menyebut Polri dan BIN sering memperingatkan soal ancaman serangan kelompok radikal terhadap pejabat negara.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengunjungi RSPAD Gatot Soebroto untuk menengok Wiranto, Jakarta, Kamis (10/10). (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) sudah sering memperingatkan ancaman serangan kelompok radikal terhadap pejabat negara sebelum kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto.

JK menyebut sudah ada prosedur operasional standar aparat keamanan selalu menjaga keamanan pejabat negara.


"Kita sendiri sudah mengetahui memang kepolisian, Densus, dan BIN itu memang selalu memperingatkan adanya gejala-gejala itu," kata JK usai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, JK tak ingin menyalahkan aparat kepolisian terhadap kejadian kali ini. JK menyebut serangan kali ini tidak biasa.

Serangan ini, kata JK, menunjukkan kelompok radikal masih bebas berkeliaran di Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

"Ya tentu tidak disangka gitu kan, karena ini pertama kali ada orang yang mencederai pejabat dengan tikaman," tutur dia.

Lebih lanjut, JK tak sepakat jika ada anggapan serangan ini akan memengaruhi pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.

"Saya kira tidak [berpengaruh ke pelantikan]. Mudah-mudahan ini selesai operasi, beliau (Wiranto) akan menjawab, insyaallah dapat sembuh kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mendapat serangan dari orang tidak dikenal saat meresmikan gedung baru UNMA Banten. Wiranto mendapatkan luka tusukan di perut.

Mantan Ketua Umun Partai Hanura itu kemuduan dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang sebelum dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

(dhf/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER