Pulpen di Usulan Anggaran DKI Rp105 Ribu per Buah

CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2019 23:29 WIB
Pulpen gambar (pen drawing) yang diusulkan Sudin Pendidikan Jaktim dalam anggaran DKI bernilai Rp105 ribu per buah atau terpaut sangat jauh dari harga pasaran.
Ilustrasi drawing pen. (danquocbuu/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membeberkan temuan-temuannya di usulan anggaran DKI 2020. Satu di antaranya yang ditemukan PSI adalah anggaran pengadaan pulpen gambar (pen drawing) sebesar Rp123,8 miliar.

Dari data tangkapan layar yang dimiliki PSI, Tertulis spesifikasinya adalah pen drawing sebesar 0,1 70,5. Harga per satu komponennya adalah Rp105 ribu.

Harga itu dikalikan dengan jumlah orang yang tertulis di dokumen itu, yakni 98.322 orang dan dianggarkan selama 12 bulan. Anggaran ini diusulkan di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ballpoint Rp123 juta di situ per pcs Rp105 ribu. Saya tidak bohong. Ini ada di website APBD. Saya heran kalau ini disebut salah ketik lagi," kata Anggota DPRD DKI William Aditya di DPRD DKI, Rabu (30/10).

Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com di salah satu toko daring, harga satu pulpen bermerek Snowman tipe 0,1 adalah Rp9 ribu. Kemudian di laman toko daring lainnya, pulpen serupa berharga Rp86 ribu per lusin.

RIncian pengadaan pen drawing.Rincian pengadaan pen drawing. (apbd.jakarta.go.id)
Selain pulpen, PSI menemukan kejanggalan dalam anggaran smart storage untuk Jakarta Smart City sebesar Rp12 miliar per unit. DKI menganggarkan sebanyak empat unit di tahun 2020.

"Anggaran ini ada di Diskominfotik. Padahal saya pernah berkunjung ke JSC tidak perlu storage tambahan. Jadi ini apa salah ketik lagi?" tegas dia.

Ditambahkannya, PSI menemukan anggaran pengadaan komputer SMK sebesar Rp132 miliar sebanyak 7.313 unit. Satu unit komputernya dihargai Rp15 juta.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh memastikan anggaran aibon dan pulpen tersebut tidak akan lolos. Pihaknya akan merevisi anggaran itu menjadi satu kesatuan di alat tulis kantor sebesar Rp22 miliar.

Dia juga menegaskan pengadaan komputer diperuntukkan bagi pelaksanaan UN bagi siswa yang membutuhkan.

"Ini untuk ujian SMA bisa kita gunakan komputer karena pengadaan komputer 2019 dipending. Tapi dipastikan UN berbasis komputer lancar. Yang penting suasananya menyenangkan," tutup dia.

(ctr/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER