SMA Gonzaga Bungkam soal Tuntutan Ortu Murid Tak Naik Kelas

CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2019 23:40 WIB
Terkait gugatan orang tua murid yang tak naik kelas, pihak SMA Kolese Gonzaga belum buka suara saat disambangi wartawan.
SMA Kolese Gonzaga, Pejaten Barat, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Feybien Ramayanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak empat orang guru di SMA Kolese Gonzaga Jakarta digugat orang tua murid lantaran anaknya dinyatakan tidak naik kelas.

Yustina Supatmi selaku orang tua murid menggugat secara perdata empat orang guru di sekolah itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Achmad Guntur mengonfirmasi gugatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gugatan itu didaftarkan pada 1 Oktober 2019 dengan nomor perkara 833/Pdt.G/2019/PNJKT.SEL," kata Achmad melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/10).

Sementara itu, saat dikonfirmasi pihak SMA Kolese Gonzaga belum mau buka suara terkait gugatan orang tua murid tersebut.

CNNIndonesia.com mencoba menyambangi sekolah tersebut pada Rabu (30/10) pagi untuk memperoleh konfirmasi terkait kasus ini kepada pihak sekolah. Penjaga keamanan sekolah tersebut tak memperbolehkan wartawan masuk, dan mengaku diberikan arahan demikian oleh pihak sekolah

"pokoknya saya ada arahan agar media tidak boleh masuk," ujar salah satu satpam tersebut singkat.

Saat diminta untuk dihubungkan dengan pihak sekolah guna meminta tanggapan terkait laporan orang tua murid tersebut pun tak mendapatkan respons positif.

Akhirnya CNNIndonesia.com mencoba menelepon langsung pihak sekolah dari nomor yang tertera di situs resmi Kolese Gonzaga. Setelah beberapa kali mencoba, di ujung telepon ada juga yang mengangkat.

Penjawab telepon kemudian menyatakan sambungan itu akan dilanjutkan ke pihak moderator sekolah. Namun telepon yang disambungkan tak kunjung diangkat pihak moderator sekolah hingga beberapa kali.

Salah satu staf di sekolah tersebut yang ditemui CNNIndonesia.com mengaku baik kepala eskolah maupun wakilnya sedang tak berada di tempat.

"Bapak [kepala sekolah] sedang tidak ada. Jadi sekolah tidak bisa memberikan statement. Yang bisa hanya dari kepala sekolah atau kuasa hukum," ujarnya.

CNNIndonesia.com pun mencoba menghubungi kepala sekolah dan salah seorang guru yang ada dalam gugatan orang tua murid. Namun, upaya telepon dan kiriman pesan singkat tak direspons pihak yang dituju.

Sementara itu, berdasarkan informasi salah satu penjaga kantin justru mengatakan baik kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah ada di ruangannya.

"Ada kok, tadi saya baru saja ngantar makanan," ujarnya.

Lepas siang hari, beberapa siswa SMA Gonzaga yang ditemui pun memilih bungkam terkait persoalan hukum yang sedang menjerat sekolah mereka.

"Kayaknya lebih baik kita nggak ngomong apa-apa, tanya ke pihak sekolah saja," ujar salah satu di antara mereka.

Seperti diketahui gugatan dilayangkan Yustina Supatmi sejak 1 Oktober 2019 dengan nomor perkara 833/Pdt.G/2019/PNJKT.SEL. Selain keempat guru, Yustina turut menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.

[Gambas:Video CNN]
Disdik DKI Jakarta mengaku pihaknya sudah menginisiasi adanya mediasi antara Yustina dengan SMA Kolese Gonzaga. Namun hal tersebut justru ditolak oleh pihak sekolah.

"Mediasi kan harus dua [pihak] ya, pihak pertama [orang tua murid] dan pihak kedua yakni sekolah. Nah saya hubungi pihak sekolah lalu datanglah," ujar Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter Peserta Disdik DKI Jakarta, Taga Radja Gah melalui sambungan telepon pada Rabu (30/10).

"Datang tapi [pihak sekolah] nggak mau di mediasi di kantor saya. Maunya di pengadilan saja. Nanti biar hakim saja yang memutuskan gitu," tambahnya kembali.

Taga menjelaskan alasan dibalik penolakan tersebut karena pihak sekolah takut gugatan tetap dilayangkan meskipun sudah mediasi. Hal itu sangat disayangkan oleh Disdik Jakarta, sampai-sampai Taga mengaku pihaknya membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa sekolah tidak ingin melakukan mediasi.

(fey/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER