Jakarta, CNN Indonesia -- Dua
wartawan tewas dengan kondisi mengenaskan di selokan areal perkebunan kelapa sawit PT SAB/KSU Amelia, Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten
Labuhanbatu, Sumatera Utara. Kedua wartawan itu bernama Maraden Sianipar (55) dan Martua Siregar (42).
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Syafaruddin Kalo mendesak Kepolisian Resor Labuhanbatu segera mengungkap kasus tewasnya dua wartawan tersebut. Ia menduga kedua wartawan itu sengaja dibunuh terkait masalah pemberitaan.
"Hal itu perlu ditangani serius dan polisi segera menangkap otak pelaku pembunuhan tersebut," ujar Syafaruddin seperti dikutip dari
Antara, Sabtu (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maraden dan Martua ditemukan tewas dengan luka sabetan senjata tajam di kepala, badan, lengan, punggung, dada, dan perut.
Keduanya ditemukan dalam waktu yang berbeda. Maraden pada Rabu (30/10) pukul 16.00 WIB, sedangkan Maratua ditemukan keesokan harinya, Kamis (31/10) pada pukul 10.30 WIB.
Syafaruddin menuturkan polisi harus segera menangkap dan memproses pelaku pembunuhan terhadap kedua wartawan tersebut.
"Menghilangkan nyawa orang lain dengan secara disengaja itu, tidak boleh dibiarkan dan harus diusut tuntas," katanya.
(psp/wis)