Istana: Kritik Fadli soal Stafsus Cuma Hiburan dari Senayan

CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2019 16:55 WIB
Seskab Pramono Anung menegaskan pengangkatan tujuh staf khusus presiden Jokowi dari kalangan milenial terbebas dari intervensi politik.
Seskab Pramono Anung menegaskan pengangkatan tujuh staf khusus presiden Jokowi dari kalangan milenial terbebas dari intervensi politik. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak ambil pusing kritik yang dilontarkan anggota DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon terkait pengangkatan tujuh staf khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari kalangan milenial. Pramono menganggap kritikan Fadli itu sebagai hiburan dari DPR.

"Terus terang kita kangen kalau Pak Fadli enggak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan (DPR) untuk Pak Presiden dan buat kami semua dari Pak Fadli," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11).

Pramono membantah pengangkatan tujuh stafsus dari kalangan anak muda karena ada intervensi politik. Menurutnya, Jokowi yang memilih langsung tujuh stafsus milenial tersebut. Sementara masalah administrasi kepegawaian dan manajemen berada di Sekretariat Kabinet.

Menurut Pramono, para stafsus milenial ini juga diberikan keleluasaan untuk tetap mengembangkan bisnis yang dijalankan dan melanjutkan pendidikannya. Ia menyatakan ketujuh stafsus milenial tersebut juga tak perlu setiap hari berkantor di Istana Kepresidenan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kan era digital. Era yang sangat dinamis sekali. Jadi mereka sudah mulai bekerja. Dan tidak ada intervensi politik. Intervensi politik apa, wong presiden yang milih kok," ujarnya.
Istana: Kritik Fadli soal Stafsus Cuma Hiburan dari SenayanFadli Zon. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)


Politikus PDIP itu menyebut Jokowi menunjuk stafsus dari kalangan anak muda karena ingin memperkenalkan birokrasi pemerintahan dan tata cara pengambilan keputusan. Sehingga, kata Pramono, mereka nantinya akan paham saat memimpin pemerintah di masa mendatang.

"Kami-kami ini yang umur di atas 50, sementara Indonesia akan menjadi bangsa besar, menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia atau 5 kekuatan ekonomi dunia, mereka-mereka lah yang nantinya akan bekerja," tuturnya.

Lebih lanjut, Pramono meminta para pihak tak mempersoalkan gaji atau pendapatan per bulan stafsus milenial yang mencapai Rp51 juta. Menurutnya, gaji para stafsus presiden sebesar itu karena jabatannya setara dengan jabatan eselon I di kementerian.

Pramono menyatakan kerja para stafsus milenial ini juga full dalam seminggu, meski tak harus datang setiap hari ke kantor. Ia memastikan Jokowi sudah memberikan tugas kepada para stafsus milenial tersebut.

"Kan sekarang bekerja tidak harus di kantor. Bahkan sekarang para menteri pun dalam banyak hal kita mengambil keputusan tidak lagi seperti dulu harus di kantor," ujarnya.
Istana: Kritik Fadli soal Stafsus Cuma Hiburan dari SenayanSeskab Pramono Anung saat mendampingi Presiden Jokowi. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)


Sebelumnya, Fadli Zon menyindir Jokowi yang baru menambah tujuh stafsus dari kalangan milenial. Para stafsus dianggap hanya akan jadi pajangan demi pencitraan kepala negara.

"Ini hanya lipstick saja, pajangan saja. Kita mau melihat kinerja orang itu pada kapasitas, kapabilitas, bukan lihat umur, bukan lihat pencitraan," kata Fadli.
[Gambas:Video CNN]
Menurut wakil ketua umum Gerindra itu, penunjukan para stafsus baru hanya pencitraan karena tidak didasari pada latar belakang kompetensi yang jelas. Ia mempertanyakan apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh ketujuh stafsus sehingga pantas menduduki jabatan tersebut.

Fadli menekankan seharusnya kepala negara bisa bijak merekrut stafsus. Sebab, Indonesia memiliki tantangan ke depan dan perlu kontribusi dari orang-orang terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut.

"Seharusnya hari gini tidak perlu pencitraan, cari orang yang terbaik, creme-de-la-crème, best of the best. Cari orang yang punya kapasitas dan kapabilitas, punya integritas, dan tepat, the right man atau the right woman in the right place," tuturnya.

Jokowi telah mengangkat 14 stafsus, di mana tujuh di antaranya merupakan kalangan milenial. Ketujuh stafsus yang tergolong muda karena berusia di bawah 40 tahun itu antara lain, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (29), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23), CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra (32).

Kemudian Perumus Pergerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pemuda asal Papua Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan mantan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma'ruf (33). (fra/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER