Polisi Periksa 18 Saksi Terkait Pembunuhan Hakim PN Medan
CNN Indonesia
Selasa, 03 Des 2019 15:44 WIB
Medan, CNN Indonesia -- Polisi terus mengusut kasus dugaan pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55).
"Terkait kasus itu, sampai saat ini sudah 18 orang saksi yang diperiksa," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa (3/12).
Nainggolan menyebutkan polisi juga menelusuri sejumlah kamera pengawas (CCTV) di antaranya di rumah korban dan Pengadilan Negeri Medan.
"Polisi juga memeriksa saksi di antaranya tetangga dekat korban, rekan-rekan korban di PN Medan dan warga yang berada di lokasi tempat penemuan korban," ujarnya.
Pimpinan PN Periksa Ruang Kerja Jamaluddin
Sementara itu, Selasa, pimpinan Pengadilan Negeri (PN) Medan memeriksa ruang kerja Hakim Jamaluddin yang tewas diduga dibunuh.
Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 11.30 WIB oleh Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno, Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz, Ketua Panitera Teni Martin, dan sejumlah staf lainnya.
Pemeriksaan berlangsung secara tertutup. Dua petugas satuan pengamanan tampak berjaga di depan ruangan.
"Hanya memeriksa berkas-berkas peninggalan beliau. Nantikan mau diganti majelisnya, karena berkas perkara kan harus tetap berjalan," kata Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz seperti dilansir Antara.
Dari hasil pemeriksaan, katanya, didapati belasan berkas perkara yang akan diserahkan dan ditangani hakim lain di PN Medan.
"Ada sekitar 16 sampai 17 berkas, itu harus dirunutkan perkara-perkara yang ditangani beliau. Karena beliau meninggal dunia, akan diganti oleh hakim yang lain," ujarnya.
Jamaluddin (55) yang juga dikenal sebagai Humas PN Medan ditemukan tewas di dalam Toyota Prado Warna Hitam bernomor polisi BK 77 HD.
Mobil itu ditemukan berada di dasar jurang, tepatnya di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).
[Gambas:Video CNN]
Saat ditemukan, kondisi mobil tersebut terlihat kandas di antara pohon sawit. Selain itu jenazah korban berada belakang bangku supir tepatnya di bawah tempat duduk.
Korban saat ditemukan mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau yang bertulisan PN Medan.
(fnr, antara/kid)
"Terkait kasus itu, sampai saat ini sudah 18 orang saksi yang diperiksa," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa (3/12).
Nainggolan menyebutkan polisi juga menelusuri sejumlah kamera pengawas (CCTV) di antaranya di rumah korban dan Pengadilan Negeri Medan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 11.30 WIB oleh Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno, Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz, Ketua Panitera Teni Martin, dan sejumlah staf lainnya.
Pemeriksaan berlangsung secara tertutup. Dua petugas satuan pengamanan tampak berjaga di depan ruangan.
"Hanya memeriksa berkas-berkas peninggalan beliau. Nantikan mau diganti majelisnya, karena berkas perkara kan harus tetap berjalan," kata Wakil Ketua PN Medan Abdul Aziz seperti dilansir Antara.
Dari hasil pemeriksaan, katanya, didapati belasan berkas perkara yang akan diserahkan dan ditangani hakim lain di PN Medan.
"Ada sekitar 16 sampai 17 berkas, itu harus dirunutkan perkara-perkara yang ditangani beliau. Karena beliau meninggal dunia, akan diganti oleh hakim yang lain," ujarnya.
Mobil itu ditemukan berada di dasar jurang, tepatnya di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).
[Gambas:Video CNN]
Saat ditemukan, kondisi mobil tersebut terlihat kandas di antara pohon sawit. Selain itu jenazah korban berada belakang bangku supir tepatnya di bawah tempat duduk.
Korban saat ditemukan mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau yang bertulisan PN Medan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK