Jakarta, CNN Indonesia -- Dua prajurit
TNI dari Satuan Tugas Operasi Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Ops Pemrahwan) menjadi tenaga pengajar sekolah di Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah.
Dua prajurit itu, Praka Lesmana dan Pratu Iqbal, menjadi tenaga pengajar atau guru di Madrasah Ibdtidaiyah Yasifa.
Komandan Pos (Danpos) Negeri Lima Lettu inf M. Yusuf menuturkan, upaya itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS Kostrad yang tengah bertugas di daerah Negeri Lima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain memberikan pelajaran membaca, menulis dan berhitung, kedua personel tersebut juga memberikan materi peraturan baris berbaris, materi wawasan kebangsaan, olah raga serta kedisiplinan lainnya kepada para murid," ujar Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/12).
Bahkan, kata Yusuf, Lesmana dan Iqbal juga menjadi wali kelas 2 dan kelas 5. Keduanya mengisi kekosongan tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Yusuf menambahkan, selain sebagai prajurit, Lesmana dan Iqbal dipilih karena dinilai memiliki kemampuan mengajar. Selain itu, keduanya memang sebelumnya sudah dipersiapkan selama masih berada di home base.
[Gambas:Video CNN]Madrasah Ibtidaiyah Yasifa merupakan salah satu sekolah yang berlokasi di pedalaman. Sekolah itu mengalami kekurangan para tenaga pengajar.
Sebelum dibantu oleh kedua prajarut TNI dari Satgas OPS Pemrahwan, Madrasah Ibtidaiyah Yasifa hanya memiliki tujuh tenaga pengajar untuk mengajar total 56 murid. Semuanya merupakan tenaga pengajar honorer.
 Prajurit TNI mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Yasifa. (Dok. TNI) |
Kepala Sekolah SD Madrasah Ibtidaiyah Yasifa Nursing Ningkeula menuturkan, keberadaan dua pengajar dari prajurit TNI sangat membantu proses belajar mengajar di kolahnya. Pasalnya, dari tujuh pengajar, hanya tiga yang masih aktif mengajar.
Nursing mengaku berterima kasih atas kepedulian Satgas Ops Pemrahwan yang telah menjadi tenaga pengajar dan wali kelas untuk murid-murid di sekolahnya.
"Semoga personel satgas selalu bersedia untuk mengajar hingga terpenuhinya jumlah tenaga pengajar guru di SD Madrasah Ibtidaiyah Yasifa," katanya.
(thr/ugo)