Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Abdul Karim membantah fasilitas mewah di blok penjara tempat mantan Ketua DPR Setya Novanto mendekam. Info kemewahan untuk Setnov sebelumnya diungkapkan komisioner Ombudsman Adrianus Meliala yang mengatakan ada temuan kejanggalan di sel eks Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Abdul Karim mengklaim kamar itu nantinya masih akan disekat. Ia beralasan karena proses pemugaran masih berlangsung maka sel tersebut pun masih berukuran besar.
"Karena kan masih proses rehab, Tanggal 31 Desember baru selesai. Besaran kamar untuk tiga kamar itu kami masih menunggu tim cagar budaya Bandung untuk surat rekomendasinya, karena belum turun, jadi kami belum kerjakan. Dalam minggu ini katanya mau dikeluarkan," kata Abdul Karim saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Karim juga membantah perihal gembok dengan sensor sidik jari. Kata dia, seluruh pengamanan menggunakan gembok biasa sesuai standar.
"Kemarin kan itu karena bawaan dari yang punya kamar, jadi kuncinya kunci biasa, bukan gembok. Nggak ada [sidik jari], kuncinya standar gembok biasa. Tidak ada yang sidik jari, semuanya gembok. Itu dikunci sama petugas," jelas Abdul Karim lagi.
Ia pun menambahkan selama proses renovasi, seluruh tahanan termasuk Setya Novanto diungsikan di tempat penampungan. Menurut Abdul Karim, mereka ada di penampungan sejak Oktober 2019 hingga Januari 2020 mendatang.
Ia menargetkan perbaikan kamar tahanan rampung pada 31 Desember 2019.
"Sampai nanti selesai serah terima [pekerjaan], baru [tahanan] masuk blok. Kira-kira Januari akhir atau Februari."
[Gambas:Video CNN] Abdul Karim merinci, saat ini terdapat tiga tipe kamar antara lain kamar berukuran kecil (2,48x1,58 meter) sebanyak 476 unit, kamar besar 1 (2,48x3,3 meter) sebanyak 78 unit dan, kamar besar 2 (2,48x7 meter) sebanyak tiga unit. Sehingga jumlah keseluruhan terdapat 557 unit.
Ombudsman RI menemukan kejanggalan pada sel terpidana korupsi
Setya Novanto di Lapas
Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Komisioner
Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengatakan pintu sel mantan Ketua DPR itu dikunci dengan gembok sensor sidik jari.
Selain itu, kata dia, ukuran kamar masih lebih luas ketimbang sel yang ditempati terpidana lain.
Ia menjelaskan kondisi sel Setya Novanto masih terdapat lantai yang tidak sesuai standar sebagaimana sel lain, masih ada kitchen set dan tempat tidur milik pribadi.
"Masih mencerminkan situasi yang tidak standar itu," kata Adrianus saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/12).
(nrk/ain)