Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian belum menyelidiki insiden kecelakaan
Bus Sriwijaya masuk jurang di Liku Lematang Pagar Alam,
Sumatera Selatan. Polri menyebut penyelidikan terhadap kasus tersebut dilakukan ketika proses evakuasi resmi selesai.
"Utamanya itu menyelamatkan nyawa. Setelah itu baru kita melaksanakan kegiatan lain. Misalnya pengangkatan kerangka bus, olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Itu bagian dari proses penyidik lalu lintas," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Kamis (26/12).
Argo menambahkan, penyelidikan itu nantinya akan mendapati jika ada unsur kesalahan manusia maupun teknis terkait kecelakaan tersebut. Polisi belum dapat memberikan kesimpulan dini sebelum melakukan rangkaian penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari ahli nanti akan menilai di sana apakah ada kelalaian manusia, apakah itu [faktor] cuaca, apakah karena kendaraan iu sendiri," jelasnya.
Argo juga menambahkan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono sudah berangkat dan meninjau langsung ke lokasi kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus Sriwijaya terperosok ke dalam jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan pada Senin (23/12) sekitar pukul 23.15 WIB.
Belum ada kepastian total jumlah penumpang di dalam bus. Polisi mencatat bus mengangkut 27 penumpang dari terminal keberangkatan di Bengkulu. Namun dalam dalam laporan hasil evakuasi terakhir, Tim SAR gabungan mencatat 35 orang meninggal dunia, dan 13 lainnya dalam kondisi luka.
[Gambas:Video CNN]Sopir dan kernet bus ikut tewas bersama puluhan penumpang lain. Kementerian Perhubungan telah menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk menyelidiki kasus kecelakaan ini.
Sementara it, Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko berujar, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan data dan fakta di lokasi kejadian kecelakaan. Pihaknya pun bakal mendatangi Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya Ekspress yang berlokasi di Bengkulu untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
"Kita kumpulkan semua data yang diperlukan, terkait riwayat pengemudi dan kendaraan. Di lokasi kejadian, kita juga akan menelusuri dari 500 meter sebelum kendaraan menabrak pembatas jalan. Kita juga sudah mengumpulkan sampel-sampel yang ditemukan di lokasi kejadian," ujar Haryo, Rabu (25/12).
(fey/ain)