Kapolri: Pengusutan Kasus Novel Baswedan Harus Transparan

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Des 2019 11:52 WIB
Kapolri mengungkap apresiasi atas penangkapan tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Ia meminta pengusutan harus transparan.
Kapolri Jenderal Idham Aziz meminta pengusutan lanjutan kasus Novel Baswedan dilakukan secara transparan. (CNN Indonesia/ Nurika Manan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Idham Aziz memerintahkan Kabareskrim Listyo Sigit dan jajarannya untuk transparan dalam mengusut kelanjutan kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.

Saat ini, menurutnya tim teknis kepolisian masih bekerja untuk menuntaskan perkara yang sudah 2,5 tahun tak kunjung rampung itu.

"Sebagai pimpinan Polri, saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja. Namun di balik itu, saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota Polri," kata Idham di Auditorium PTIK, Jakarta, Sabtu (28/12).
"Ke depan, saya sudah memerintahkan Kabareskim dan Kapolda Metro untuk penyidikan yang transparan," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idham pun meminta kepada publik untuk memberikan waktu ke penyidik untuk menuntaskan proses pengungkapan.

"Ke depan, sidangnya juga akan terbuka di PN [Pengadilan Negeri]. Asas praduga tak bersalah harus dihormati. Saya sudah bilang tadi, di satu sisi saya apresiasi, di sisi lain saya juga sebagai Pimpinan Polri prihatin atas kejadian ini," pungkas Idham.

Pada Jumat (27/12) sore, kepolisian mengumumkan telah mengamankan dua orang yang diduga menyerang Novel Baswedan pada 11 April 2017 lalu. Dua orang berinisial RM dan RB tersebut merupakan anggota polisi aktif.
Setelah itu menurut Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Argo Yuwono, keduanya langsung menjalani proses interogasi di Polda Metro Jaya. Jumat (27/12) pagi dua polisi itu ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani pemeriksaan intensif.

Siang ini menurut Argo, keduanya bakal dipindahkan dari Ditkrimum Polda Metro Jaya ke Bareskrim Mabes Polri.

"Tidak pasti [pukul 12.00 WIB]. Kan namanya penyidik seperti apa nanti waktu kosongnya jam berapa, rencananya kan siang," kata Argo ditemui di Auditorium PTIK, Sabtu (28/12).

[Gambas:Video CNN] (ika/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER