Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (
MUI) tidak mempermasalahkan pengangkatan jenazah yang telah dikubur seperti yang terjadi pada istri komedian Sule,
Lina Jubaedah pada Kamis (9/1). Pernyataan itu merespons perbedaan pendapat keagamaan soal pengangkatan jenazah dari makam.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Nadjamuddin Ramly menyampaikan pengangkatan jenazah boleh dilakukan dengan alasan tertentu. Salah satunya autopsi untuk kepentingan pemeriksaan kasus kriminalitas.
"Kalau dokter mempertimbangkan ada bukti lain kalau almarhumah disebabkan oleh pukulan atau benda keras tergantung keputusan dokter. Majelis Ulama (membolehkan) kalau benar-benar itu untuk pembuktian kebenaran itu pada posisi darurat," kata Nadjamuddin di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadjamuddin menyebut pengangkatan jenazah untuk autopsi tidak boleh sembarangan. Dia bilang harus ada bukti lain di samping kecurigaan sebelum melakukan hal tersebut.
Dia menjelaskan MUI hanya membolehkan pengangkatan jenazah untuk keadaan darurat. Ia menyarankan hal itu sebaiknya dijadikan jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah.
"Tidak hanya kecurigaan saja, tapi kalau ada bukti yang menguatkan selain autopsi saya kira tidak perlu autopsi," tuturnya.
Terkait kasus Lina, MUI membolehkan hal tersebut dilakukan. Sebab Nadjamuddin percaya pengangkatan jenazah dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan medis.
[Gambas:Video CNN]"Saya kira nanti dipertimbangkan nanti oleh polisi permintaan putra almarhum ini untuk autopsi, ada indikator fisik yang dia lihat bisa diteruskan. Itu keputusan dokter," ucap dia.
Sebelumnya, penyanyi dan putra komedian Sule, Rizky Febian membuat laporan ke Polrestabes Bandung, Jawa Barat, terkait dugaan adanya kejanggalan atas kematian mendiang ibunya, Lina Jubaidah, yang meninggal dunia pada Sabtu (4/1).
Merespons laporan itu, kepolisoan membongkar makam Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule, Kamis (9/1). Kemudian proses autopsi terhadap jenazah Lina Jubaedah dilakukan polisi di pemakaman yang terletak di Jalan Sekelimus, Kota Bandung. Autopsi dilakukan secara tertutup dan mendapat pengawalan ketat dari polisi.
(dhf/ain)