Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Jakarta Utara Sigit Widjatmoko menjelaskan bahwa
pompa air di Sunter, Jakarta Utara, sempat dimatikan karena air pasang laut yang sedang dalam posisi tinggi.
"Motor kita kan menggunakan pompa ke Kali Sunter. Nah Kali Sunter sekarang tergantung lautnya. Kalau lautnya pas tinggi, enggak mungkin kita pompa karena akan berputar saja," kaya Sigit di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/1).
"Makanya itu kita tahan dulu sebentar untuk kemudian kita pompa dengan pelan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Sigit mengatakan keadaan tersebut hanya dilakukan pada pagi hari tadi. Ia juga mengatakan sudah memantau genangan yang ia klaim sudah mulai surut.
"Tapi kondisi per saat ini tadi saya monitor sudah mulai surut. Tadi tinggi genangan 10-20 cm," ujar dia.
Menurut informasi Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika, kata Sigit, hujan dan air pasang yang tinggi akan terjadi hingga dua hari ke depan. Untuk itu, Sigit mengungkapkan pihaknya akan mengoptimalkan pompa stasioner.
"Sekarang sudah dipompa dengan dua pompa
mobile. Beberapa wilayah di gaya motor sudah surut gitu," tegas dia.
Selain itu, Sigit mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ada revitalisasi embung. Beberapa saerah yang sudah diusulkan ialah di Semper Barat di Cilincing. Kemudian Sigit juga sudah meminta industri pergudangan untuk menginvestasikan pompa yang untuk mengatasi genangan di wilayahnya.
Sejak pagi cuaca Jakarta sudah diguyur hujan mulai dari rintik-rintik hingga lebat. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Subejo menyatakan ada sekitar 17 titik genangan yang terjadi hingga pukul 10.00 WIB.
"Di kawasan Jakarta Utara ada 13 titik dan dilaporkan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.30 dengan rata-rata ketinggian air 10cm hingga 30cm," kata Subejo dalam keterangannya, Jumat (24/1).
Adapun beberapa daerah yang menjadi titik genangan ialah di Jalan Madya Kebantenan, Jalan Peralihan Sungai Begog, Jalan Komplek Dewa Kembar, Kampung Sawah dan Jalan Arteri Marunda.
[Gambas:Video CNN]Kemudian Jalan Madya Semper, Jalan Mahoni, Jalan Prangtritis Tritis Raya, Jalan Pendongkelan, Jalan Bulak Cabe.
Selanjutnya Cilincing Bhakti, Jalan Bhakti hingga di Jalan Cilincing Lama. Kemudian di Jakarta Pusat terpantau dua titik genangan yakni di Jalan Suprapto dan Underpass Gandhi Kemayoran.
"Ketinggian awal genangan mulai 10 cm hingga 15 cm akibat curah hujan lokal tinggi," kata Subejo.
Sementara itu di Jakarta Barat terpantau ada dua titik genangan yakni di Kelurahan Kapuk Cengkareng RT 05 dan RW 12 dengan ketinggian 10-15 cm. Semua genangan yang terjadi disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
(ctr/arh)