Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto mengenang masa-masa sulit saat membentuk
Partai Gerindra 12 tahun silam. Hal itu diutarakan saat puncak perayaan
HUT ke-12 Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (6/2).
Prabowo mengatakan banyak koleganya yang mempertanyakan keputusan dia membentuk partai. Banyak kawan yang dia beri proyek saat dia masih jaya di zaman orde baru namun enggan bergabung dengan Partai Gerindra.
"Ada teman-teman yang mempertanyakan kita. Ada teman-teman saya lama yamg berjuang dari kecil, orang-orang yang saya besarkan waktu saya jadi pejabat di orde baru, saya sempat memberi proyek, memberi bantuan, orang-orang ini saya ajak masuk ke partai. Reaksi mereka hanya tertawa. 'Partai apa itu? Gerindri, Gerindru?" kenang Prabowo.
Prabowo lantas bercerita dirinya mendirikan Gerindra dalam kurun waktu yang cukup cepat untuk mengejar tenggat pendaftaran Pemilu 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, ia mengatakan ada kader Gerindra di daerah yang meninggal dunia karena berjuang agar Gerindra bisa mengikuti kontestasi Pemilu 2009.
"Saya ingat di Jateng sedang banjir, mendaftar ke kecamatan-kecamatan pakai rakit. Di NTT ada yang meninggal untuk mendaftar di kecamatan-kecamatan. Mendirikan partai ini ada yang berkorban dengan nyawa mereka," kata dia.
Berkaca pada kejadian itu, Prabowo menjadikan momentum perayaan HUT ke-12 Gerindra sebagai sarana untuk menggerakkan cita-cita partai demi membangun bangsa lebih baik lagi.
[Gambas:Video CNN]Ia menegaskan tak rela apabila Indonesia berjalan di 'rel' yang tak sesuai dengan semangat pendiri bangsa dan semangat Undang-undang Dasar 1945.
Menurutnya cita-cita Gerindra sudah sesuai dengan harapan para pendiri bangsa Indonesia untuk mengedepankan substansi UUD 1945 dan prinsip Berdikari dalam segala lini kehidupan.
"Di 2008 kita meramalkan bahwa ekonomi Neolib tak berhasil. Lalu Oktober 2008, terjadi crash besar-besaran di Eropa dan Amerika. Crash di mana AS melakukan intervensi ekonomi di dalam sistem perbankan dan sistem asuransi mereka. Ini saya ingatkan bahwa pemikiran kita jauh ke depan. Pemikiran kita benar. Karena sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa," kata dia.
Prabowo merefleksikan HUT ke-12 Gerindra sebagai ajang menilai loyalitas para kader. Ia bersyukur saat ini banyak kader Gerindra yang setia dan menunjukkan loyalitas.
"Suasana ini sederhana, kita tak ingin bikin acara besar-besaran. ini kesempatan menilai loyalitas. Jadi acara hari ini tes kesetiaan. Alhamdulillah saya lihat wajah-wajah yang setia," kata Prabowo
Pada akhir acara, Prabowo memotong nasi tumpeng sebagai puncak perayaan HUT ke-12 Gerindra. Potongan tumpeng itu ia berikan untuk Rachmawati Soekarnoputri, Sandiaga Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(rzr/gil)