Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil mengaku sempat meminta maaf kepada Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto ketika bertemu pada Sabtu (8/2) kemarin.
Keduanya menjadi saksi pernikahan dari puteri Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat. Bahkan, Ridwan Kamil dan Prabowo saling duduk bersebelahan ketika akad pernikahan dilangsungkan.
Kendati begitu, Emil, begitu ia akrab disapa, tidak menjelaskan maksud dari permintaan maafnya itu. Ia hanya menyatakan permintaan maaf dilakukan bila ada hal-hal yang mungkin kurang berkenan selama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai yang muda ke yang sepuh terhadap apapun yang mungkin dalam perjalanan kurang berkenan di mata beliau karena sebuah takdir," ungkap Emil, dikutip dari Antara, Minggu (9/2).
Lebih lanjut, Emil mengklaim tidak ada rasa canggung dalam pertemuan dengan Prabowo. Menurutnya, mantan rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tetap menunjukkan sikap hangat kepadanya.
"Tidak canggung, saya sudah biasa menghadapi situasi seperti itu, mengalir saja, dan terlihat memang sudah cair sih. Mungkin persepsi orang menganggap bagaimana, namun saya melihat kepribadian Pak Prabowo yang melihat masa depan lebih penting ketimbang masa lalu," katanya.
Di sisi lain, Emil mengaku sempat mengucapkan selamat kepada Prabowo. Sebab, saat ini Prabowo mengemban tugas baru sebagai pembantu presiden.
[Gambas:Video CNN]"Saya mengucapkan selamat atas penugasan sebagai menteri pertahanan saya mendoakan beliau sukses lancar karena ini bukan tugas sederhana. Saya juga mengucapkan selamat datang di Bandung," ujarnya.
Seperti diketahui, hubungan Emil dan Prabowo disebut sempat renggang karena dianggap berkhianat dengan Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang turut memenangkan Emil menang menjadi Wali Kota Bandung.
Emil kala itu disebut berkhianat karena meninggalkan PKS dan Gerindra untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat pada pemilihan gubernur Jabar 2018 lalu.
Emil kala itu diusung oleh empat partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hanura, dan NasDem. Emil mengikuti kontestasi politik didampingi Uu Ruzhanul Ulum.
Emil kemudian mengklaim jika ia tidak berkhianat. Ia meninggalkan Gerindra karena tak mau memenuhi syarat menjadi kader partai besutan Prabowo jika ingin maju menjadi Cagub Jabar.
(uli/dal)