Solo Markasnya 'Die Hard Banteng', PDIP Bisa Maju Sendiri

CNN Indonesia
Senin, 10 Feb 2020 15:18 WIB
PDIP menyatakan Kota Solo merupakan wilayah penting dan strategis yang dimiliki partai di Pulau Jawa dan Indonesia secara keseluruhan.
PDIP menyatakan Kota Solo merupakan wilayah penting dan strategis yang dimiliki partai di Pulau Jawa dan Indonesia secara keseluruhan. (Dok. Tim Media PDIP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristianto menyatakan Kota Solo merupakan wilayah penting dan strategis yang dimiliki oleh PDIP di Pulau Jawa dan Indonesia secara keseluruhan.

Hal itu ia sampaikan saat menerima tiga kader PDIP yang akan maju di Pilwalkot Solo untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propertest di DPP PDIP, Jakarta, Senin (10/2).

Dari Kota Solo pula, kata Hasto, PDIP telah melahirkan proses kaderisasi kepemimpinan bagi Joko Widodo yang kini menjabat sebagai Presiden RI.

"Sebagaimana kita ketahui Kota Solo itu juga penting dan strategis karena proses kepemimpinan Pak Jokowi juga berasal dari Solo. Dan di situ merupakan die hard-nya Banteng di Jawa Tengah dan Indonesia," kata Hasto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menyatakan proses untuk mencari pemimpin di 'Kota Batik' itu harus dilakukan sebaik-baiknya sesuai mekanisme partai. Oleh karena itu, proses uji kelayakan dan kepatutan bagi calon kepala daerah Solo harus dilakukan oleh PDIP sesuai arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

"Hari ini kami sesuai harapan Ibu Megawati Soekarnoputri mengadakan fit and proper terhadap calon walikota dan wakil walikota dari kota Surakarta," kata dia.

Lebih lanjut, Hasto menyatakan pihaknya akan melihat beberapa aspek dalam proses fit and proper test bagi tiga calon Walikota Solo. Diantaranya soal aspek kepemimpinan, aspirasi masyarakat melalui survei dan komitmen dalam membangun Kota Solo.

Ia berharap ketiga kader PDIP yang mengikuti fit and propertest Cawalkot Solo akan memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan partai.

"Tentu saja dari aspek aspirasi dari seluruh masyarakat yang kita lihat melalui survei. Kemudian kepemimpinan, dan kemudian juga komitmen di dalam membangun kota Surakarta," kata dia.

Hasto menyatakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua DPP Bambang Wuryanto hingga Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menjadi panelis dalam rangkaian fit and proper test itu

[Gambas:Video CNN]

Bertarung Sendiri

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan perolehan kursi partainya di Solo sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon sendiri. PDIP saat ini tercatat mengantongi 30 dari 45 kursi yang ada di DPRD Kota Solo.

"Syarat untuk mendaftar itu secara administratif ada 20 persen kursi. Kalau 20 persen kursi hanya 9, PDIP di Solo 30 kursinya. Artinya sudah sangat kuat kita untuk mencalonkan sendiri, sudah lebih dari separuh," kata Bambang saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Meski begitu, Bambang mengatakan PDIP tak menutup pintu bagi partai yang ingin berkoalisi di Solo. Asalkan partai-partai tersebut mengikuti strategi pencalonan yang dimiliki PDIP.

Bambang enggan bicara banyak soal kemungkinan menyandingkan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dengan Wakil Wali Kota Solo Ahmad Purnomo.

"Kalau orang berspekulasi kemudian berandai-andai, orang membuat gambaran-gambaran, spekulasi, siapa yang larang? Semua punya plus dan minus. Dalam hal ini tentu masukan diterima, tetapi keputusan akhir di dewan pimpinan pusat partai," tuturnya.

Bambang mengatakan kedua figur tersebut masih sama-sama berminat menjadi calon wali kota. Sebab itu, keputusan akan ditentukan DPP PDIP lewat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

"Siapapun kader partai, siapapun yang merasa kader PDI Perjuangan dan masih merasa jadi kader, apa yang sudah diputuskan oleh partai maka wajib hukumnya untuk tegak lurus," tutur dia.

[Gambas:Video CNN]

Tiga calon kandidat Pilwalkot Solo, Gibran Rakabuming Raka, Teguh Santosa dan Ahmad Purnomo telah menghadiri agenda fit and proper test Pilwalkot Solo di DPP PDIP Jakarta.

PDIP sejauh ini belum memutuskan apakah akan mengusung Gibran atau Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020. Berdasarkan hasil survei Median pada akhir 2019 lalu, popularitas Gibran masih kalah populer dari Purnomo yakni 82,3 persen berbanding 94,5 persen.

Beberapa parpol pun sudah berbondong-bondong mendukung Gibran untuk maju di Pilwalkot Solo. Mereka di antaranya Gerindra, Demokrat, PKS hingga PKB.

(dhf/rzr/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER