Surabaya, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Adi Sutarwijono alias Awi meminta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk turun ke kampung-kampung agar tahu soal kemajuan
Kota Pahlawan itu.
Hal itu dikatakannya dalam menanggapi kicauan Cak Imin di Twitter yang menyebut bahwa Surabaya tak mengalami kemajuan signifikan.
Awi menampik pernyataan Wakil Ketua DPR RI tersebut. Menurutnya selama 18 tahun dibawah kepemimpinan kader PDIP, Kota Surabaya mengalami kemajuan pesat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanyakan pada rakyat di kampung-kampung. Apa yang dikerjakan Wali Kota Bu Risma. Saya yakin, rakyat Surabaya akan memberikan jawaban jujur," kata dia, yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Surabaya ini, saat dikonfirmasi, Senin (17/2).
Menurut Awi, kemajuan di Surabaya itu bisa dilihat secara jelas dari pembangunan warga hingga kotanya.
"Seperti kesejahteraan dan kemajuan peradaban kota yang terlihat dengan kasat mata, buah dari kebijakan-kebijakan pro-rakyat. Mulai pendidikan, kesehatan, pembenahan kemiskinan, infrastruktur, lingkungan yang hijau dan asri, perbaikan kampung, dan lain-lain," tutur dia.
Soal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Awi menyebut masyarakat sudah tahu betul hasil kerja serta gaya kepemimpinannya.
"Rakyat tahu Bu Risma bukan tipe pemimpin di belakang meja. Tapi bergerak aktif di lapangan. Menjalankan leadership dengan berbekal kaya fakta dan pengalaman di lapangan. Penguasaan itu membuat Bu Risma sangat paham Surabaya, bahkan menguasai detail," katanya.
[Gambas:Video CNN]Capaian tersebut, kata Awi kemudian diperkuat dengan terpilihnya lagi Risma pada Pilkada Surabaya 2015. Risma bahkan mendulang suara mayoritas dan menang telak dibandingkan lawannya.
"Karena itu Bu Risma sangat dicintai rakyat Surabaya. Faktanya, dalam Pilkada Surabaya tahun 2015, Bu Risma mendapat suara 86,3 persen. Atau, 800 ribu lebih mencoblos Bu Risma. Dan, Bu Risma menang telak," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 3 September 2019 perekonomian Kota Surabaya pada 2018 tumbuh 6,20 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,81 persen. Itu diikuti oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,80 persen, dan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,56 persen.
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, komponen ekspor mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu ekspor sebesar 10,50 persen, disusul komponen impor sebesar 9,45 persen dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 6,36 persen.
Sebelumnya, Cak Imin menyebut Surabaya tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan.
"Surabaya, kota sejarah dan legenda... Tapi kok
gak onok kemajuan yang significant ya?," tulis dia, dalam akun @cakimiNOW.
(frd/arh)