Jakarta Garden City Disebut Tak Penuhi Komitmen Bangun Waduk

CNN Indonesia
Rabu, 26 Feb 2020 16:38 WIB
Sekda DKI, Saefullah sampai saat ini sodetan hingga waduk yang tercantum dalam perjanjian pihak AEON JGC bersama Pemprov masih sebatas desain.
Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa disekitar wilayah Jakarta Garden City dan berimbas hingga perusakan sejumlah fasilitas di mall AEON JGC. (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut pengembang Jakarta Garden City (JGC) Cakung, Jakarta Timur tak memenuhi komitmen pembangunan sejumlah waduk dan saluran air guna mengantisipasi banjir di permukiman sekitar proyek.

Sebelumnya ratusan warga Cakung pada Selasa (25/2) menggeruduk mal AEON JGC yang berlokasi di dalam kawasan JGC. JGC dituding menjadi penyebab permukiman mereka kini banjir. Sejumlah fasilitas dirusak dan polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka pada Rabu (26/2).

Sekda DKI, Saefullah menyebut pengembang JGC tak tuntas membangun fasilitas, termasuk delapan waduk guna mengantisipasi banjir. Padahal, komitmen tersebut dijanjikan dalam perjanjian dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dengan Pemprov DKI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belom tuntas. Desainnya sudah ada. Memang di situ sebetulnya kemarin sudah kita kasih saran untuk dibuat sodetan ke BKT (Banjir Kanal Timur)," kata Saefullah di Pintu Air Manggarai (25/2).
JGC AEON Beroperasi Tanpa Penuhi Komitmen Bangun WadukSekda DKI, Saefullah. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

"Salah satunya menuntaskan waduk dengan fasilitasnya pompa dan saluran yang memadai serta menyediakan lahan waduk sejumlah 25 hektare dan lain-lain. Jadi itu kewajiban yang tertuang dan sudah di tandatangan beberapa tahun yang lalu," kata dia.

Saefullah memastikan hingga saat ini proyek drainase yang dibangun JGC di kawasan tersebut masih sebatas desain.

Untuk menanggulangi banjir tersebut, Saefullah akhirnya bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk melakukan penyedotan air. Adapun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) juga turut dalam memberikan izin sodetan.

"Kita akan menyodet dari JGC yang memang punya dampak ke Selatan maupun ke Utara. Sudah kita izin untuk sodet. Hari ini sudah mulai dikerjakan," jelas Saefullah.

Sebelumnya, puluhan warga Cakung, Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di sekitar JGC terkait tudingan bangunan penyebab banjir. Unjuk rasa itu berujung perusakan sejumlah fasilitas di Mal AEON JGC.

[Gambas:Video CNN]

Kapolsek Cakung Komisaris Pandji Santoso mengatakan warga memprotes pengelola mal karena menuding bahwa bangunan mal jadi penyebab banjir di wilayah mereka.

"Menurut warga, konturnya ada yang tidak beres, sehingga menyebabkan terjadinya banjir," kata dia, saat dikonfirmasi, Selasa (25/2).

Saat dikonfirmasi, Corporate Communication Departemen Head PT Modernland Realty Tbk, selaku pengembang JGC, Gunawan Setyo Hadi mengklaim pihaknya sudah memenuhi seluruh persyaratan dan izin dari pemerintah daerah.

Salah satunya, kata dia, adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari pembangunan perumahan tersebut.

"Ada hal-hal yang dari pihak pemda atau pemerintah mewajibkan ke kami yang harus diikuti. Itu kan bagian dari ini, sehingga kami baru bisa develop salah satunya masterplan," kata dia, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).

Hadi mengaku pihaknya juga telah melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi banjir di wilayah lingkar luar perumahan tersebut. Misalnya, menyiapkan delapan buah pompa air, membangun dua danau penampung air.

Catatan redaksi: Judul dan beberapa bagian di berita ini diubah pada Sabtu (29/2) setelah mendapat klarifikasi dari narasumber. Sebelumnya berjudul "JGC AEON Beroperasi Tanpa Penuhi Komitmen Bangun Waduk". Pengembang AEON Mall JGC berbeda dengan pengembang wilayah hunian JGC dan yang dimaksud dalam judul adalah hunian JGC. (ctr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER