Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (
Kemendikbud) memastikan kewaspadaan terkait risiko
virus corona (Covid-19) tak mengganggu jadwal pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (
UNBK).
"Ujian Nasional tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh BSNP. Dalam pelaksanaan, aspek-aspek keamanan, keselamatan dan kesehatan mengacu kepada protokol corona bidang pendidikan yang telah diterbitkan oleh pemerintah," ujar Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Abdul Muti kepada
CNNIndonesia.com, Senin (9/3).
Protokol penanganan corona di institusi pendidikan yang dimaksud itu diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diumumkan Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ade Erlangga di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul mengatakan tidak ada perubahan maupun penyesuaian khusus untuk penyelenggaran UNBK terkait kewaspadaan virus corona. Ia menyatakan prosedurnya pun bakal serupa dengan protokol yang sudah ditujukan untuk semua sekolah di Indonesia terkait risiko corona.
Merujuk pada situs resmi
Kemendikbud, kegiatan UNBK 2020 bakal diselenggarakan mulai Maret hingga April mendatang. Jadwalnya disesuaikan menurut jenis dan jenjang institusi pendidikannya.
Untuk Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), UNBK dijadwalkan 16-19 Maret. Kemudian Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) dijadwalkan 30 Maret-2 April. Lalu, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada 20-23 April.
Sedangkan untuk UNBK susulan dijadwalkan 7 sampai 8 April untuk SMK dan SMA/MA. Dan 29 sampai 30 April untuk SMP/MTs.
Rincian jadwal tersebut maju 10 hari dibandingkan penyelenggaraan UNBK tahun 2019 lalu.
"Jadwal sudah ditetapkan oleh BSNP jauh sebelum ada kasus corona. Ujian lebih maju dari tahun lalu karena mempertimbangkan berbagai hal. Terutama perayaan hari besar agama dan Bulan Ramadan. Semua ujian utama untuk pendidikan formal sudah selesai sebelum Ramadan," kata dia.
 Pelajar mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Jakarta, 25 Maret 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Persiapan UNBKSecara umum persiapan UNBK, kata Abdul, juga tidak ada kendala. Pihaknya sudah beberapa kali melakukan uji coba ujian dengan komputer dan tidak menemui kendala berarti.
Hingga hari ini pun Kemendikbud belum menyatakan sekolah perlu diliburkan karena imbas virus corona. Meskipun demikian, ada beberapa sekolah swasta yang telah meliburkan siswa terkait waspada risiko virus corona.
Lewat protokol yang telah diedarkan Kemendikbud, warga sekolah diimbau agar rajin cuci yangan dengan air dan sabun, berperilaku bersih dan sehat, hingga membersihkan fasilitas belajar di sekolah minimal satu kali sehari.
Kemudian sekolah diminta memberi imbauan kepada warga sekolah agar mengisolasi diri di rumah ketika merasakan gejala serupa corona. Sekolah juga tidak diperbolehkan memberikan hukuman kepada warga sekolah yang tidak masuk karena sakit.
Jika ada jumlah ketidakhadiran siswa dan pegawai sekolah yang cukup besar, Dinas Pendidikan diminta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan perihal hal tersebut.
Pihak sekolah dituntut bisa melakukan pemeriksaan atau skrining tahap awal terhadap warga sekolah yang mengeluh sakit. Dan selanjutnya diminta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Pemeriksaan suhu wajib dilakukan terhadap semua tamu sekolah.
Seluruh warga sekolah diminta menghindari kontak fisik seperti cium tangan, bersalaman dan berpelukan. Berbagi makanan, minuman maupun peralatannya juga tidak diperbolehkan. Sekolah kemudian diwajibkan memastikan makanan yang disediakan di kantin sehat dan bersih.
[Gambas:Video CNN]Di satu sisi, mulai 2020 pemerintah meniadakan ujian nasional atau ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Mulai tahun 2020 ini untuk tingkat SD tidak ada lagi USBN, namun mengacu pada Permendikbud 43/2019 maka ujian untuk tingkat satuan pendidikan diserahkan pada sekolah masing-masing," kata Kasi Pembelajaran Subdit Kurikulum Direktorat SD Kemendikbud Setiawan seperti dilansir Antara, 23 Januari 2020.
Oleh karena itu, kata dia, semua SD bisa menggelar ujian akhir secara mandiri. Setiawan menegaskan Kemendikbud tidak membuat kebijakan apapun terkait penyelenggaran USBN.
(fey/kid)