Dua WNA Positif Corona Masuk Klaster Pasien Kasus 1

CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2020 20:04 WIB
Jubir pemerintah penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan dua WNI positif virus corona pernah kontak dekat dengan pasien 1 kelompok dansa di Jakarta.
Juru bicara pemerintah khusus penanganan virus corona corona Achmad Yurianto. (CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pemerintah khusus virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto menyatakan dua Warga Negara Asing (WNA) yang positif terinfeksi berasal dari klaster pasien kasus 1.

Dua WNA itu disebut pernah melakukan close contact atau kontak dekat dengan pasien 1 dalam kelompok dansa di klub di Jakarta.

"Pasien nomor 10, laki-laki, 29 tahun, WNA adalah bagian dari tracing (pelacakan) kami atas kasus 1. Pasien nomor 11, perempuan, 54 tahun, WNA, juga bagian dari tracing kontak kasus 1," ujar Achmad di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dua pasien tersebut, lanjut Achmad, terdapat satu pasien yakni kasus 12 yang berasal dari klaster 1. Pasien kasus 12 juga disebut pernah melakukan kontak dekat dengan pasien kasus 1.

"Kasus dengan identifikasi 12, laki-laki, 31 tahun, juga hasil tracing dari kasus 1," katanya.

Pemerintah sebelumnya mengumumkan penambahan jumlah pasien positif terjangkit corona di Indonesia dari 6 pasien menjadi 19 pasien.

Selain berasal dari klaster pasien kasus 1, ada pula pasien yang merupakan imported case atau baru kembali dari perjalanan di luar negeri.

Achmad menuturkan 13 kasus baru positif corona itu berasal dari 21 pasien suspect yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Dengan 13 yang positif, tersisa delapan pasien suspect yang dirawat di rumah sakit.

Suspect corona adalah istilah medis yang berarti seorang pasien mengalami gejala mirip virus corona, tetapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.

[Gambas:Video CNN]
"Ya dikurangi saja itu (dari 21 pasien suspect)," ucapnya.

Achmad mengatakan, 13 pasien positif corona itu tak hanya dirawat di rumah sakit di Jakarta. Ada pula yang dirawat di luar Jakarta. Namun, Achmad tak menjelaskan lebih jauh terkait keberadaan rumah sakit tempat merawat pasien yang positif tersebut.

"Saya tidak menyebut rumah sakitnya, hanya saya bilang di luar Jakarta," katanya. (psp/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER