TNI Sebut Penjemputan WNI ABK Grand Princess Ditunda

CNN Indonesia
Senin, 16 Mar 2020 20:20 WIB
Penjemputan 57 WNI ABK Grand Princess yang harusnya dilakukan hari ini, Senin (16/1), disebut ditunda.
Kapal pesiar Grand Princess. (Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Komando Wilayah Gabungan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya (Laksdya) Yudo Margono mengatakan bahwa penjemputan 57 WNI ANak Buah Kapal (ABK) Grand Princess yang harusnya dilakukan hari ini, Senin (16/1), ditunda.

"Iya benar [ditunda], saya tidak tahu kenapa karena masih kewenangannya Kemenlu," ujar dia, melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/3).

Meski begitu, Yudo yang juga didapuk sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu dalam operasi kemanusiaan tersebut mengatakan Pulau Natuna sudah siap menampung ke 57 WNI ABK Grand Princess.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita di Natuna sudah siap semua, termasuk KRI Suharso dan Hely panter TNI AL untuk standby emergency," ungkapnya.

Selanjutnya Yudo mengatakan ada 300 personel dari TNI dan Polri yang disiagakan di pulau tersebut.

[Gambas:Video CNN]
"Komposisinya hampir sama dengan yang dulu di Natuna. Jumlahnya sekitar 300 orang, termasuk personil organik dari Natuna," lanjut Yudho.

Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Ahmad Yurianto, mengatakan 57 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Grand Princess di Amerika Serikat yang akan diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau, sampai hari ini di tanah air.

"ABK Kapal Grand Princess yang di Amerika akan dipulangkan ke Indonesia. Dan sudah disiapkan di observasi di Natuna. Ini pekerjaan berikutnya, Senin (16/3) mereka baru bisa sampai tanah air," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Minggu (15/3).

(ndn/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER