Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo merestui wacana penggunaan
Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sebagai alternatif tempat isolasi pasien terinfeksi
virus corona (covid-19).
Jokowi menyebut kapasitas ruangan di Wisma Atlet mencapai 15 ribu.
"Jika diperlukan bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitas cukup besar, kalau enggak keliru 15 ribu," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 yang disiarkan melalui akun
YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3).
Seperti diketahui, rencana ini sebelumnya telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani mengatakan Wisma Atlet yang batal digunakan untuk Asian Games menjadi tempat yang paling siap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesiapan itu, kata Sri Mulyani, terukur dari keberadaan fasilitas listrik, air, dan tempat tidur.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Jokowi menyebut alternatif Wisma Atlet sebagai tempat isolasi merupakan bagian dari rencana kontingensi kesiapan layanan rumah sakit oleh pemerintah. Selama ini telah ada sejumlah rumah sakit milik pemerintah maupun milik BUMN, TNI/Polri, dan swasta yang menjadi rujukan bagi pasien covid-19.
"Dan juga RS darurat apabila diperlukan. Ada juga hotel BUMN yang juga bisa dipakai.
Rencana kontingensi ini harus disiapkan sampai ke daerah, termasuk percepatan pembangunan di Pulau Galang, di Kepualuan Riau," katanya.
[Gambas:Video CNN]Dari keterangan Sri Mulyani, Wisma Atlet nantinya tidak hanya mengisolasi pasien yang menunjukkan gejala, tetapi juga orang yang membutuhkan dukungan medis, yang tidak menunjukkan gejala, namun berpotensi menularkan.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga telah menyiapkan RS Pertamina Jaya dan Hotel Patra Comfort sebagai tempat penanganan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien yang terinfeksi.
Didukung Demokrat
Terpisah, Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung rencana pemanfaatan Wisma Atlet tersebut. Menurutnya, langkah tersebut bagus dan bisa menjadi salah satu solusi dalam penanganan penyebaran virus corona.
"Saya secara pribadi setuju dan mendukung," kata Ferdinand kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (18/3).
Pemerintah, kata dia, harus secepatnya merealisasikan rencana tersebut. Ia memperkirakan jumlah pasien positif virus corona di Indonesia akan mengalami peningkatan signifikan waktu dekat.
"Sekarang rumah sakit kita tidak siap semua, banyak cerita pasien pulang dari rumah sakit karena tidak ditangani," kata Ferdinand.
(ain/psp/ain)