Solo, CNN Indonesia -- Seratusan
siswa kelas VIII SMP Negeri 16
Surakarta nekat melanjutkan
study tour ke Bali meski virus
corona kian merebak di Indonesia. Orang tua siswa yang ngotot
study tour tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Ada 118 siswa yang berangkat ke Bali pada Sabtu (14/3) atau sehari setelah Pemkot Solo, Jawa Tengah menetapkan Covid-19 sebagai kejadian luar biasa (KLB). Seratusan siswa itu sudah kembali ke Solo pada Rabu (18/3).
Kepala Sekolah SMPN 16 Surakarta, Sri Wulandari mengaku telah menerima informasi penetapan KLB di Solo 8 jam sebelum jadwal keberangkatan. Persiapan
study tour sudah 99 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tua saya kumpulkan di halaman sekolah. Secara kedinasan saya sudah mengimbau agar kegiatan ini ditunda, tapi orang tua menghendaki tetap lanjut," katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (19/3).
Setelah berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Solo, diputuskan siswa tetap diberangkatkan dengan syarat orang tua menyatakan siap bertanggung jawab secara tertulis. Wulan mengaku tak bisa berbuat banyak untuk melarang keinginan orang tua tersebut, karena
study tour ke Bali itu sepenuhnya dibiayai oleh orang tua siswa.
"Akhirnya semua berangkat 118 plus 8 guru pendamping," katanya.
[Gambas:Video CNN]Sampai di sekolah, semua peserta
study tour langsung menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, empat siswa diketahui mengalami demam. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan mereka mengalami demam akibat kelelahan.
"Mungkin karena kurang minum, capek karena perjalanan jauh. Kita
positive thinking saja," katanya.
Siti Wahyuningsih mengatakan Pemkot Solo tidak akan mengarantina mandiri kepada peserta study tour sepulang dari Bali. Hanya saja Dinkes telah membagi tugas puskesmas sesuai domisili 118 siswa dan 8 pendamping untuk memantau.
"Mereka laporan ke Puskesmas Ngoresan karena SMP 16 itu masuknya di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. Baru nanti Ngoresan lapor ke kami," katanya.
Diketahui, Pemkot Solo menetapkan virus corona sebagai kejadian luar biasa pada Sabtu (14/3). Dengan demikian, ada pembatasan kegiatan, termasuk pendidikan.
Pemerintah pusat juga telah meminta semua pihak untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah guna menekan penularan virus corona. Sejauh ini, hingga Rabu (18/3), ada 227 orang telah positif mengidap virus corona.
(syd/bmw)