Yogyakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta, Huda Tri Yudiana mengatakan kebutuhan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien
virus corona (Covid-19) sangat mendesak. Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera membeli APD dan sejumlah alat medis lainnya yang dibutuhkan menghadapi virus corona.
"Saat ini APD untuk tenaga medis di DIY sangat kurang sehingga rawan terpapar corona," kata Huda kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (21/3).
Huda menyebut keterbatasan APD ini membuat khawatir tenaga medis, baik dokter maupun perawat sebagai ujung tombak dalam menangani pasien, baik yang positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (PDP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai kesehatan mereka terganggu dan tidak merasa aman. Ditambah lagi jam kerja mereka yang sangat ekstra, sehingga daya tahan mereka bisa turun," ujarnya.
Menurut Huda, masing-masing rumah sakit milik pemerintah maupun Dinas Kesehatan Yogyakarta bisa segera melakukan pengadaan APD. Ia menyebut pejabat terkait bisa menggeser kebutuhan anggaran untuk penanganan virus corona ini.
Namun, kata Huda, saat dirinya turun ke daerah, rumah sakit dan pejabat pemerintah daerah merasa khawatir jika hendak mengadakan APD dalam jumlah banyak. Mereka takut bakal dipermasalahkan oleh aparat penegak hukum.
"BPK dan aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, atau bahkan KPK, kami mohon agar memberikan keleluasaan kepada dinas terkait untuk mengeksekusi penggunaan anggaran dalam penanganan wabah ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Huda meminta produsen alat kesehatan tak mengambil untung dalam situasi darurat penanganan virus corona. Harga APD saat ini juga sudah melambung tinggi akibat kelangkaan di pasaran.
"Kami menghimbau agar para pengusaha atau produsen alat kesehatan. Jangan memanfaatkan situasi sulit ini untuk mencari keuntungan setinggi tingginya," katanya.
Direktur Utama RSUD Kota Yogyakarta, Ariyudi Yunita menyebut harga APD di pasaran sangat dinamis. Namun demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan bagian pengadaan barang untuk membeli APD.
"Kami akan selalu berkoordinasi dengan Pemkot," ujarnya.
Yunita menyebut jumlah APD di beberapa rumah sakit mulai menipis. Ia mengatakan stok APD yang tersisa hanya bisa digunakan untuk hr ini. Kemudian masker N95 masih tersedia, meskipun jumlahnya terbatas.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di DIY mengalami kekurangan APD untuk petugas yang menangani pasien virus corona. Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr. Sarjito, Banu Hermawan mengatakan pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan APD, masker bedah, dan masker N-95.
Berdasakan data per 21 Maret 2020, total pasien positif Covid-19 di Yogyakarta menjadi lima orang. Satu di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara 18 orang dari total 71 PDP yang telah diperiksa dinyatakan negatif. Sebanyak 48 orang lainnya masih menunggu hasil laboratorium.
Pemerintah telah mengumumkan penambahan jumlah pasien positif corona. Secara kumulatif jumlah pasien positif corona sebanyak 450 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 38 orang meninggal dunia dan 20 orang dinyatakan sembuh.
(sut/fra)