Wabah Corona, Khofifah Minta Gereja-Mesjid Tak Kumpulkan Umat

CNN Indonesia
Minggu, 22 Mar 2020 03:35 WIB
Mencegah penularan virus corona lebih luas, Gubernur Jatim Khofifah minta agar mesjid dan gereja tak kumpulkan umat untuk ibadat bersama.
Gubernur Jatim Khofifah Indar (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau pihak gereja dan masjid untuk sementara waktu tak melakukan kegiatan peribadatan yang mengundang banyak massa. Hal itu untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona SARS-COV-2 penyebab penyakit Covid-19

"Pemprov mengimbau berbagai hal yang menghadirkan keramaian seyogyanya dihindari. Seperti tempat ibadah baik masjid, gereja, dan yang lainnya," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/3).

Khofifah meminta para tokoh agama dan pengelola masjid serta gereja untuk memperhatikan protokol kegiatan peribatan yang mendatangkan banyak massa, seperti kegiatan misa gereja.

Ia menyebutkan, jika tetap ingin menggelar peribadatan, maka pihak pengelola gereja diminta menerapkan protokol yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Artinya tempat peribadatan diminta untuk melakukan penyemprotan disinfektan, penyediaan fasilitas cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, hand sanitizer, masker, hingga penerapan social distancing. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang tetap dilaksanakan, mereka harus melaksanakan dengan SOP ketat, yakni memenuhi kesanggupan untuk sanitasi yang mumpuni seperti menyemprotkan disinfektan, penyediaan wastafel dengan air mengalir, ada thermal gun, menyediakan hand sanitizer hingga masker, bahkan social distancing," kata Khofifah.

Jika pihak gereja tidak sanggup memenuhi SOP tersebut, maka diimbau untuk tidak melangsungkan kegiatan yang akan mendatangkan banyak kerumunan orang. Para jemaah pun diimbau untuk beribadah di rumah masing-masing. 

Tak hanya gereja, masjid pun diminta Khofifah untuk menerapkan protokol ketat serupa. Ia pun telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI), MUI Jatim, PWNU Jatim, Muhammadiyah Jatim. 

Jika tidak, maka pihak masjid pun dianjurkan untuk meniadakan kegiatan salat jamaah seperti salat Jumat. Sebagai gantinya, ia pun mengimbau umat Islam untuk melakukan ibadahnya di rumah masing-masing. 

Khofifah bahkan hingga memastikan masjid-masjid di lingkungan kantor pemerintahan Provinsi Jatim dan instansi pemerintah lain, tak akan menggelar peribadatan ibadah salat berjamaah yang mengundang banyak jemaah. 

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, Vikjen Keuskupan Surabaya, Romo Eko Budi Susilo, mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan Pemprov Jatim, untuk tidak menggelar peribadatan di gereja terlebih dahulu untum sementara waktu. 

"Minimal dalam dua pekan ke depan keputusan ini akan berlaku. Sementara kami putuskan untuk gereja katolik sampe 29 Maret 2020, nanti kalau pemerintah misalnya memperpanjang ya kita perpanjang lagi," kata Romo Eko.

Lebih, lanjut Romo Eko juga mengatakan pihaknya telah mengimbau para jemaat untuk tidak menggelar kebaktian dan doa di gereja mulai kebaktian Sabtu dan Minggu pekan ini. 

"Hasil keputusan telah disebarkan kepada tiap gereja baik Katolik maupun Kristen. Sebab normalnya di hari Sabtu ini kebaktian atau ibadah di gereja sudah dilakukan sejak hari Sabtu. Sehingga dari kemarin sudah disebarkan informasi hasil keputusan bersama ini," katanya. 

Dengan keputusan ini, maka ia pun meminta para jemaat gereja menerimanya, dengan menggelar peribadatan di rumah masing-masing, melalui streaming siaran secara daring. (frd/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER