Dampak Corona, Unpad Batasi Dosen dan Mahasiswa Masuk Kampus

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 10:15 WIB
Unpad melarang staf akademik dan mahasiswa masuk kampus sebagai dampak pandemi Corona, kampus pun menyetok asrama dengan makanan.
Ilustrasi wabah Corona. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Bandung, CNN Indonesia -- Direktur Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Edward Henry menyatakan pihaknya akan melakukan pembatasan masuk ke dalam kampus untuk semua staf dan mahasiswa sebagai dampak pandemi Virus Corona.

"Adapun pembatasan tersebut dilakukan dengan membuka hanya satu pintu akses untuk masuk dan keluar yaitu pintu gerbang utara lama untuk Kampus Unpad Jatinangor, pintu gerbang utama untuk Kampus Dipatiukur Bandung, dan untuk kampus Unpad lainnya disesuaikan dengan kondisi akses masing-masing," kata Edward, dalam keterangannya, Minggu (2/3).

Dia menambahkan pihak keamanan kampus hanya akan memberikan akses masuk ke dalam kampus secara terbatas untuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang memperoleh izin dari pimpinan unit kerja dan fakultas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu merupakan tindak lanjut dari kebijakan pihak Rektorat yang mengalihkan pelayanan akademiknya ke sistem daring seperti yang tertuang dalam surat edaran bernomor 216/UN6.WR2/TU/2020 yang mulai berlaku per Senin (23/3).

Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Keuangan Unpad Ida Nurlinda mengatakan keputusan tersebut diambil menyikapi semakin meluasnya penyebaran Virus Corona (Covid-19) melalui surat edaran sebelumnya No: 192/UN6.WR2/TU/2020 tentang Kebijakan Pencegahan Eskalasi Covid-19 bagi Tenaga Kependidikan.

"Pimpinan unit kerja di fakultas, sekolah pascasarjana, PSDKU Pangandaran, dan program studi keperawatan di Garut mengkoordinasikan perubahan bentuk pelayanan akademik bagi dosen dan mahasiswa ke dalam bentuk pelayanan daring (remote working), dan meniadakan pembagian jadwal pelayanan tenaga kependidikan," tutur Ida dalam surat edaran yang diterima CNNIndonesia.com.

Pihaknya juga meminta mahasiswa untuk tidak datang ke kampus dengan alasan apapun, kecuali atas izin tertulis dari ketua program studi.

Kemudian Ida menuturkan, direktur, kepala satuan, kepala kantor dan kepala pusat di Rektorat Unpad dapat menyusun pembagian jadwal kerja bagi tenaga kependidikan, hanya untuk keperluan yang mendesak.

Unpad juga berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan gedung dan ruangan dalam keadaan terkunci, dan mendapatkan pengamanan yang diperlukan selama pengurangan aktivitas kampus ini dilaksanakan.

Kebijakan ini berlaku secara bertahap sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut dari pimpinan.

Salah satu pihak yang paling terdampak dari kebijakan itu adalah para penghuni Asrama Mahasiswa Bale Wilasa Jatinangor, Sumedang. Di asrama tersebut, para mahasiswa masih bertahan di dalam kampus.

[Gambas:Video CNN]
"Iya, dalam kondisi sekarang, mahasiswa yang masih di asrama harus tetap tinggal," kata Kepala Kantor Komunikasi Unpad Dandi Supriadi, Minggu (22/3).

Untuk mahasiswa yang bertahan di asrama, Dandi mengatakan Unpad akan menyuplai pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari.

"Tercatat dari 913 orang total penghuni, 599 sudah pulang sebelum hari ini. Yang masih menetap berjumlah 364 orang yang tersebar di 15 asrama di Unpad Jatinangor," ujarnya.

Dandi menjelaskan di antara mahasiswa yang sudah pulang dan melapor adalah 11 mahasiswa asing. Mereka yang berada di asrama sedapat mungkin banyak berdiam di tempat masing-masing, sambil melakukan perkuliahan jarak jauh atau daring.

"Unpad akan memberitahukan apakah nanti mereka cukup aman untuk bisa pulang ke rumah masing-masing. Tapi untuk sementara ini, selama masa perkuliahan jarak jauh, mereka memang harus tinggal di asrama," ujar Dandi.

(arh/hyg/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER