Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim mengatakan sebanyak 42 jamaah
umrah Indonesia yang masih tertahan di
Arab Saudi yang sedang menerapkan kebijakan
lockdown imbas virus corona (Covid-19) sejak 15 Maret 2020 lalu.
"Ada 42 jamaah umrah Indonesia yang masih tertahan. Sebanyak 39 jemaah ke Saudi dengan visa umrah, tiga lainnya dengan visa ziarah," kata Arfi dalam keterangan resminya, Kamis (26/3).
Keberangkatan 42 jemaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi tersebut difasilitasi oleh 11 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau PPIU. Meski demikian, Arfi tak membeberkan nama PPIU yang memberangkatkan 42 jemaah umrah asal Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arfi menegaskan bahwa pihaknya sudah meminta 11 PPIU itu untuk melaporkan jemaahnya melalui sistem yang disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi
"Saya sudah minta ke PPIU untuk segera melaporkan jemaah yang masih di Arab Saudi agar diproses pemulangannya," kata Arfi.
Sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menyatakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah siap untuk memfasilitasi kepulangan jemaah umrah asal Indonesia.
Meski demikian, Pemerintahan Raja Salman menyatakan fasilitas kepulangan ini hanya berlaku bagi jemaah umrah yang masuk ke Saudi pada periode umrah 1441 H.
[Gambas:Video CNN]Guna mendapat fasilitas tersebut, Endang meminta agar jemaah umrah yang masuk pada periode umrah 1441H segera melapor ke situs https://eservices.haj.gov.sa.
"Setelah membuka situs tersebut, pilih tab "Overstayed registrations for Mutamers season 1441 H". Selanjutnya, jemaah isi kolom kewarganegaraan, nomor paspor, kota keberangkatan (Jeddah/Madinah), serta nomor HP lokal di Arab Saudi," katanya.
Endang sendiri memastikan para jemaah umrah Indonesia yang tertahan sudah ditempatkan di sejumlah hotel oleh PPIU yang memberangkatkan.
Para jemaah itu dalam kondisi baik dan berharap bisa segera pulang.
(rzr/wis)